Puluhan Ribu Ikan Mati, DLH Banyuasin Sidak 3 Perusahaan

Puluhan Ribu Ikan Mati, DLH Banyuasin Sidak 3 Perusahaan

DLH Banyuasin dan Dinas Perikanan Banyuasin melakukan pemeriksaaan air olahan limbah tiga pabrik yang berada di sekitar kolam ikan warga.-Mohammad Maulana-PALTV

BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Akibat banyaknya ikan mati secara mendadak yang dialami oleh petani ikan di Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuasin langsung turun ke lokasi, guna melakukan cross check dan sidak ke tiga perusahaan yang berada tidak jauh dari area kolam warga.

Menurut keterangan petani ikan, Mang Agok mengungkapkan bahwa pada tahun 2019 pernah terjadi hal serupa. Dirinya menuturkan, salah satu pabrik yang ada di wilayah sekitar kolam ikan warga pernah menjadi penyebab matinya ikan-ikan yang ada di dalam kolam. Hal tersebut diakibatkan oleh pencemaran limbah pabrik yang dibuang ke aliran Sungai Alam dan kemudian terbawa masuk ke dalam kolam saat aliran sungai mengalami luapan.

"Dulu pernah juga terjadi di tahun 2019, sama seperti ini. Jadi kami ini trauma dengan kejadian seperti ini. Kalau sudah begini siapa yang mau ganti kerugian yang kami alami," kata Mang Agok, Jumat (19/5/2023).

Sementara, Pengawas Lingkungan DLH Kabupaten Banyuasin, Noorman Apriansyah mengatakan bahwa butuh pemeriksaan terlebih dahulu terhadap kandungan air yang ada di kolam ikan, aliran sungai, dan air olahan limbah yang ada di pabrik. Banyaknya ikan yang tiba-tiba mati secara mendadak bisa juga terjadi akibat perubahan iklim yang belakangan ini sangat ekstrem. Untuk itu, DLH Banyuasin dan Dinas Perikanan Banyuasin melakukan cross check langsung ke lokasi, guna memastikan penyebab kematian ikan-ikan tersebut.

BACA JUGA:Puluhan Ribu Ikan Mati Mendadak, Petani Merugi Puluhan Juta Rupiah

BACA JUGA:Kejari OKI Kembali Tangkap 2 Koruptor di Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI


Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuasin melakukan cross check dan sidak tiga pabrik perusahaan yang berada tidak jauh dari area kolam warga.-Mohammad Maulana-PALTV

"Air kolam, sungai dan air olahan limbah ketiga pabrik yakni PT Bosindo Cahaya Cemerlang, PT Bumi Pasir Putih dan PT Alam Perkasa Lestari sudah kita lakukan pengecekan. Rata-rata kadar keasaman air masih dalam ambang batas normal, yaitu 6,7 hingga mendekati 7. Artinya kadar asam di dalam air tersebut masih normal dan tidak membahayakan. Tapi kita akan tetap lakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium agar lebih akurat, hasilnya 14 hari kerja," kata Noorman.

"Tadi tim dari Dinas Perikanan Banyuasin juga sudah membawa sampel ikan yang mati dan masih hidup, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Balai Karantina Ikan Palembang," sambung Noorman.

Dikatakan Noorman, salah satu perusahaan memang pernah diberikan sanksi atas kelalaian dalam pengelolaan limbah, yang mengakibatkan banyaknya ikan warga mati secara mendadak pada tahun 2019 silam. Maka dari itu, untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi, DLH Banyuasin lakukan sidak pada pabrik-pabrik tersebut.

"PT Bumi Pasir Putih pernah kita sanksi, kita minta mereka membenahi alat dan tempat pengolahan limbah mereka agar tidak membahayakan lingkungan. Tadi sudah kita cek, ternyata hasil olahan limbah mereka aman," pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv