Peran Kendaraan Niaga Listrik Mitsubishi L100 EV hingga DFSK, Pengusaha Logistik Ingin Konversi

Peran Kendaraan Niaga Listrik Mitsubishi L100 EV hingga DFSK, Pengusaha Logistik Ingin Konversi

Peran Kendaraan Niaga Listrik Mitsubishi L100 EV hingga DFSK, Pengusaha Logistik Ingin Konversi--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengusulkan konversi kendaraan niaga  menggunakan battery electric vehicle (BEV) untuk keperluan pengiriman barang.

Ketua Umum ALI, Mahendra Rianto, menyatakan bahwa harga kendaraan niaga berbasis baterai atau BEV cenderung lebih mahal daripada versi konversi dari kendaraan konvensional.

Menurutnya, biaya satu unit produk konversi hanya sekitar 60-70% dari harga mobil niaga berbasis baterai. ALI juga mengharapkan izin perubahan STNK dari pemerintah, sehingga kendaraan konversi dapat beroperasi secara legal. Kami akan mengganti sasis dengan suku cadang listrik," katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, ia berharap pemerintah akan segera melakukan studi untuk meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) agar proses pengisian baterai menjadi lebih mudah.

BACA JUGA:Sampai Hari ini, Sekitar 31 Ribu Tewas Dalam Serangan Israel ke Palestina Sejak 7 Oktober Lalu

Ia juga menyatakan bahwa dalam usaha mereka, tidak perlu beralih ke teknologi hibrida atau mematuhi standar emisi Euro. Alih-alih, regulasi terkait standar baterai dan infrastruktur perlu diperketat.

Selain itu, insentif dan subsidi dianggap penting untuk mendukung skema konversi kendaraan niaga. Ia merujuk pada langkah pemerintah yang memberikan subsidi Rp7 juta untuk sepeda motor listrik.  

Pasar otomotif Indonesia saat ini telah memiliki produk mobil niaga berbasis baterai dari merek asal China, yaitu DFSK.

Mobil ini dijual dengan harga sekitar Rp350 juta dan menggunakan baterai Lithium Iron Phosphate yang mampu menempuh jarak hingga 300 km.

BACA JUGA:Pesan Syaikh Shalih Al Fauzan Hafizhahullah Menyambut Ramadhan

Proses pengisian baterainya memakan waktu sekitar 80 menit untuk mencapai 20-80%, dan sekitar 2,5 jam untuk pengisian penuh.

Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Gelora Blind Van secara grosir mencapai 67 unit sepanjang tahun 2023. Pada Januari 2024, tercatat telah terjual 5 unit.

Pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, Mitsubishi juga memasarkan produk mobil niaga listriknya, L100 EV, dengan segmen armada sebagai model bisnis utamanya.

Secara model, L100 EV memiliki bentuk blind van dua kursi yang dapat mengangkut beban hingga 350 kg. Jika hanya ada satu pengemudi, kapasitas angkutnya dapat mencapai 425 kg. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber