Pemerintah Tambah Lagi Impor Beras 1,6 Juta Ton, Ini Alasannya

Pemerintah Tambah Lagi Impor Beras 1,6 Juta Ton, Ini Alasannya--free pik.com
"Produksi beras lokal tidak mencukupi kebutuhan saat ini. Oleh karena itu, impor menjadi solusi yang tepat untuk memastikan bahwa kita memiliki cukup pasokan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan produksi beras di dalam negeri, Presiden Joko Widodo telah menyetujui peningkatan alokasi pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk memacu produktivitas sektor pertanian. "Disamping itu, penting juga untuk mengembangkan sumur bor guna memperoleh pasokan air yang stabil.
Dengan demikian, baik dalam kondisi El Nino maupun saat tidak ada hujan, kecukupan air di sawah tetap terjaga. Kegiatan-kegiatan semacam ini memang perlu dilaksanakan dan seharusnya dimulai segera," ujar Arief.
BACA JUGA:Tertunduk Lesu! 2 Terdakwa Pembunuh Adik Mantan Bupati Muratara Dituntut Hukuman Mati
Dampak El Nino Terhadap Kebijakan Impor
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa penurunan produksi beras disebabkan oleh cuaca ekstrem El Nino, sehingga pemerintah Indonesia terpaksa meningkatkan impor sebesar 1,6 juta ton.
Amran mengungkapakan, Penurunan produksi beras yang kita alami adalah dampak langsung dari cuaca ekstrem El Nino.
Kekurangan produksi sebesar 1,9 juta ton adalah hasil dari dampak El Nino tersebut. Oleh karena itu, dicari solusi alternatif untuk mengatasi masalah ini.
Ketidakpastian terkait El Nino mengancam sektor pertanian, dan untuk mengurangi dampaknya, pemerintah telah mengambil beberapa langkah.
BACA JUGA:Disdik Palembang Putuskan Larangan Pelaksanaan Acara Perpisahan Siswa di Sekolah, Ini Alasanya!
Salah satunya adalah melalui pembangunan infrastruktur pompanisasi di sungai-sungai besar yang dapat mengairi lahan pertanian.
Pompanisasi sungai-sungai besar, seperti Bengawan Solo, adalah salah satu langkah dalam menghadapi dampak El Nino. Dengan mengoptimalkan infrastruktur ini, dapat dipastikan bahwa pasokan air untuk pertanian tetap terjaga, bahkan saat terjadi musim kemarau yang panjang.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber