Buruh Bangunan di Banyuasin Mengidap Kanker Leher, Butuh Bantuan Biaya Hidup dan Berobat

Buruh Bangunan di Banyuasin Mengidap Kanker Leher, Butuh Bantuan Biaya Hidup dan Berobat

Rasno, buruh bangunan di Banyuasin mengidap kanker leher, butuh bantuan biaya hidup dan berobat, Jum’at (23/2/2024).-Suryadi-PALTV

BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Rasno, seorang buruh bangunan dari Sumber Mukti Dusun II Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten BANYUASIN, telah berjuang melawan kanker leher selama dua bulan terakhir.

Kanker tersebut telah menyebabkan leher Rasno membesar secara drastis, hingga hampir setengah ukuran bola voli. Bagian kanan leher Rasno yang ditutupi dengan kain sudah sangat membesar akibat kanker tersebut.

Kondisi kanker di leher ini telah mengganggu kemampuan bicara Rasno, yang dulunya lancar kini menjadi sulit dilakukan.

"Dua bulan lalu leher saya belum sebesar ini. Saya masih bisa bicara dan bekerja dengan normal. Sekarang, bicara saja sudah sulit," ujar Rasno pada hari Jum'at, 23 Februari 2024.

BACA JUGA:Minum Kopi atau Chai Lebih Tiga Kali Sehari? Ini Reaksi Yang Terjadi Pada Tubuh

Kesehatan Rasno terus menurun seiring dengan pertumbuhan kanker di lehernya, yang juga membuatnya kehilangan tenaga untuk bekerja.

Rasno pun memohon bantuan kepada Pemerintah Desa, Puskesmas, Kecamatan Selat Penuguan, dan Karang Taruna agar dapat memperoleh pengobatan yang diperlukan.

"Alhamdulillah, saya sudah mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan telah dibawa ke Palembang. Saat ini, saya sedang menunggu hasil apakah bisa menjalani kemoterapi atau tidak," tambahnya.

Karena tidak dapat bekerja lagi, Rasno mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan di Palembang.

BACA JUGA:Benarkah Minuman Kolagen Bermanfaat Merevitalisasi Kulit Anda Secara Alami? Ini Penjelasannya


Kesehatan Rasno terus menurun seiring dengan pertumbuhan kanker di lehernya, yang juga membuatnya kehilangan tenaga untuk bekerja, Jum'at (23/2/2024).-Suryadi-PALTV

Rasno mengandalkan bantuan dari adik ipar dan teman-teman sekampungnya yang tinggal di Palembang.

Sementara itu, kedua anak Rasno tetap tinggal di Desa bersama orang tuanya. Untuk memenuhi kebutuhan makan dan biaya sekolah anak-anaknya, Rasno bergantung pada sumbangan dari orang lain.

"Dulu saya bekerja sebagai buruh bangunan. Sekarang, karena sakit ini, saya tidak bisa bekerja lagi. Saya berharap bisa sembuh dan kembali bekerja seperti sedia kala," tutup Rasno dengan penuh harapan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv