1.497 Kasus DBD di Sumatera Selatan, 13 Orang Meninggal Dunia!

1.497 Kasus DBD di Sumatera Selatan, 13 Orang Meninggal Dunia!

Kasus DBD di Sumatera Selatan mencapai 1.497 kasus dan 13 orang meninggal dunia, Selasa (20/2/2024).-Hafid Zainul-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Dinkes Sumsel) tanggal 19 Februari 2024, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumatera Selatan mencapai 1.497 kasus dan 13 orang di antaranya meninggal dunia.

“Sampai hari ini, kasus DBD di Sumsel sudah kita temukan 1.497 kasus dengan kematian 13 orang. Kasus tertinggi ada di bulan Januari silam dengan 1.324 kasus, 10 orang meninggal dunia. Sementara itu, sampai dengan 19 Februari ini, ada 173 kasus dengan 3 kematian,” terang Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sumsel Muyono.

Muyono kemudian mengatakan, Kota Palembang menduduki peringkat pertama dalam kasus DBD di Sumatera Selatan dengan 219 kasus.

Disusul Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 193 kasus, Kabupaten Banyuasin 150 kasus dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) 100 kasus.

BACA JUGA:DBD Meningkat, Dinas Kesehatan Kota Palembang Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk


Kasi P2PM Dinkes Sumsel Muyono mengatakan bahwa Palembang menempati peringkat pertama pada kasus DBD dikarenakan mobilitas penduduk Palembang yang tinggi, Selasa (20/2/2024).-Hafid Zainul-PALTV

“Seperti biasanya, Palembang menempati peringkat pertama pada kasus DBD dikarenakan mobilitas penduduk Palembang yang tinggi. Di Palembang sampai hari ini ada 219 kasus, disusul Kabupaten Muba ada 193 kasus, Kabupaten Banyuasin 150 kasus, dan OKU ada 100 kasus. Itu semua Kabupaten/Kota yang paling banyak kasus DBD ditemukan,” kata Kasi P2PM Dinkes Sumsel Muyono.

Dinkes Sumsel berupaya mengirimkan Surat Edaran ke Dinkes Kabupaten/Kota untuk pemberantasan sarang nyamuk, agar mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

“Kita sebagai pembina, perwakilan Dinkes Provinsi sudah tiga kali membuat Surat Edaran ke teman-teman Dinkes Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk. Termasuk sumber daya yang dikerahkan baik itu anggaran maupun tenaga dalam rangka pencegahan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, sehingga penyakit DBD bisa kita tekan,” ujar Muyono.

Tingginya kasus DBD di Sumsel turut menjadi perhatian kita bersama. Masyarakat diimbau senantiasa menjaga perilaku hidup bersih, rutin memberantas sarang nyamuk dengan 3M yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur.

BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat, Dinas Kesehatan OKI Mulai Gencar Fogging ke Pemukiman Warga

“Sebenarnya penyakit DBD ini bisa kita cegah dengan menjaga pola hidup sehat, bersih, rutin melakukan pembersihan sarang nyamuk melalui cara 3M,” pungkas Kasi P2PM Dinkes Sumsel Muyono.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv