Kekayaan Alam Melimpah! Ini Langkah Pemerintah Indonesia Menurunkan Impor LPG

 Kekayaan Alam Melimpah! Ini Langkah Pemerintah Indonesia Menurunkan Impor LPG

Kekayaan Alam Melimpah! Ini Langkah Pemerintah Indonesia Menurunkan Impor LPG--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya, termasuk minyak bumi dan gas alam (migas), terus berupaya mengurangi ketergantungan pada impor LPG (Liquified Petroleum Gas).

Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah. Meskipun demikian, impor LPG masih mendominasi pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Menurut data yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pasokan total LPG di Indonesia pada tahun 2023 mencapai sekitar 8 juta metrik ton (MT), dengan cadangan sebesar 0,5 MT. Sekitar 77% atau sekitar 6,7 MT dari total pasokan ini berasal dari impor.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menjelaskan bahwa impor ini diperlukan karena produksi gas dalam negeri memiliki kandungan propana dan butana yang terbatas.

BACA JUGA:Memahami Pentingnya Pergantian Oli Gardan: Tanda-tanda, Manfaat, dan Langkah-langkah Perawatan

Kandungan propoana dan buana inilah yang diperlukan untuk memproduksi LPG. Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mengurangi impor LPG adalah dengan memperketat distribusi LPG subsidi agar tepat sasaran.

Pemerintah telah menerapkan kebijakan wajib menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk pembelian LPG subsidi, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2024.

Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi impor, meskipun belum ada pembatasan yang konkret. Dengan penerapan sistem pembelian menggunakan KTP ini, diharapkan impor LPG dapat berkurang.

Selain upaya memperketat distribusi LPG subsidi, pemerintah juga sedang menggalakkan penggunaan jaringan gas (jargas) untuk menjangkau lebih banyak rumah tangga.

BACA JUGA:Aksi Tawuran Remaja di Kota Palembang Membuat Resah Masyarakat, Ini Solusinya!

Jargas akan mendistribusikan LNG (Liquified Natural Gas), yang memiliki potensi besar di Indonesia.

Pemerintah telah membangun beberapa ruas pipa gas, seperti ruas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I yang selesai pada tahun 2023 dan akan dilanjutkan dengan tahap II yang diperkirakan rampung pada tahun 2025.

Selain itu, pembangunan pipa gas Dumai-Sei Mangkei di Sumatra juga akan segera dimulai.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menekankan bahwa pemanfaatan jargas dan LNG memiliki potensi untuk menghemat devisa impor hingga Rp 1,08 triliun per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber