Krisis Siber Rusia! Kehancuran Internet Konspirasi dan Gejolak Pemilihan Presiden
Krisis Siber Rusia! Kehancuran Internet Konspirasi dan Gejolak Pemilihan Presiden--Sumber foto: Instagram/@president.putin_official
PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Mendekati pemilihan presiden, Rusia diguncang oleh pemadaman listrik massal yang memunculkan spekulasi dan teori konspirasi.
Peristiwa dramatis seperti serangan drone kamikaze ke pabrik senjata, pemberontakan di wilayah penghasil minyak, dan pemadaman listrik pada suhu ekstrem -30°C, semuanya terlihat menyatu dalam kekacauan menjelang pemilihan.
Vladimir Putin, yang telah menghadapi konflik di Ukraina dan menjaga aliansi strategis dengan Korea Utara dan Tiongkok, kini menghadapi tantangan baru: kehancuran Internet terbesar di Rusia.
Warga melaporkan kesulitan mengakses platform besar seperti Google dan Yandex. Pada hari Selasa, situs dengan domain .ru, termasuk situs bank dan perusahaan berita, mengalami pemadaman berjam-jam. Awalnya, tidak jelas apakah kegagalan ini berasal dari dalam negeri atau serangan eksternal.
BACA JUGA:Ganjar Pranowo ke Palembang, Berikut Agenda Capres Nomor 3 di Sumsel
Semua ini terjadi saat Putin berusaha mengisolasi jaringan Rusia dari pengaruh Barat, membatasi akses rakyatnya terhadap informasi luar.
Meskipun awalnya tanpa peringatan, Rusia tidak langsung menyalahkan campur tangan asing dalam pemadaman listrik yang meluas.
Keputusan Putin untuk mengisolasi jaringan Rusia dari Barat menjadi sorotan, terutama karena terjadi bersamaan dengan krisis ini.
Tidak hanya memicu kekacauan elektronik selama setidaknya satu setengah jam, melibatkan 11 zona waktu dari Baltik hingga Pasifik, tetapi juga berdampak pada sektor keuangan.
Krisis Siber Rusia! Kehancuran Internet Konspirasi dan Gejolak Pemilihan Presiden--Sumber foto: Instagram/@president.putin_official
Bank Tabungan (Sberbank), bank terbesar di Rusia yang mengoperasikan sistem pembayaran terbesar, mengalami kegagalan di supermarket.
Mesin kasir terkait dengan bank ini menjadi tak berfungsi, menyebabkan antrian di toko-toko dan layar mengumumkan berbagai kendala, seperti ‘Salah satu layanan kami belum tersedia’ dan ‘Diskon kartu loyalitas tidak dapat diterapkan.’
Pengguna internet di seluruh negeri merasakan dampaknya, dengan keluhan seperti “Internet rusak” merajalela di berbagai platform. Bahkan situs resmi seperti Kremlin dan situs pemerintah lainnya tidak terlepas dari serangan sementara.
Andrey Vorobyov, direktur Pusat Koordinasi Domain, menegaskan komitmen untuk menyelesaikan masalah teknis. “Kami sedang mengatasi masalah teknis, saya tidak dapat berbicara sekarang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber