Lestarikan Kuliner Khas, Karang Taruna Ulu Ogan Gelar Lomba Memasak Lemang

OKU, PALTV.CO.ID - Puluhan muda mudi Karang Taruna Desa se-Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten OKU, antusias mengikuti lomba memasak lemang.

Lemang sendiri merupakan kuliner khas masyarakat Ulu Ogan yang disajikan pada perayaan hari besar saja.

Lomba memasak lemang ini ditujukan untuk melestarikan kuliner lemang kepada generasi muda. Lomba tersebut diinisiasi oleh Karang Taruna Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten OKU.

Ada tiga jenis lemang yang diperlombakan, yakni lemang gemuk atau lemang santan, lemang durian, dan lemang pisang.

BACA JUGA:Kelezatan Kuliner Tradisional Khas Bangka Belitung, Mie Koba yang Selalu Jadi Incaran Para Pelancong

Ketua Karang Taruna Kecamatan Ulu Ogan Jhoni Rusdi Hadi mengungkapkan, lemang merupakan kuliner yang berbahan dasar ketan dan dimasak di dalam bambu dengan cara dibakar.

Biasanya lemang disajikan pada saat perayaan hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi atau saat menyambut tamu besar.

"Lemang ini merupakan kuliner yang selalu ada saat menyambut perayaan hari besar seperti Idul Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi. Di hari biasa lemang jarang dimasak meskipun bahan baku pembuatannya mudah didapat," ujar Jhoni.

Menurut Jhoni, lemang sangat jarang dimasak jika tidak ada momen tertentu. Oleh karena itu, agar kuliner tersebut tetap lestari, Karang Taruna Ulu Ogan menggelar lomba memasak lemang.

BACA JUGA:Bika Ambon, Kelezatan Khas Medan yang Menggoda Selera

Muda-mudi yang mewakili Desa-desa di Kecamatan Ulu Ogan, tampak antusias mengikuti lomba memasak lemang.-Ari Pranika-PALTV

Jhoni Rusdi Hadi dan kawan-kawan Karang Taruna Ulu Ogan berharap, dengan diperlombakan maka kalangan muda dapat memasak lemang dengan baik.

"Biasanya yang memasak lemang ini lelaki yang sudah berkeluarga. Oleh karena itu kita ingin kalangan muda untuk wajib tahu juga cara membuat dan memasak lemang," tambah Jhoni.

Peserta lomba memasak lemang terlihat antusias dalam mengikuti lomba. Mulai dari memarut kelapa, memeras kelapa menjadi santan, mengisi ketan ke dalam bambu, hingga membakarnya di atas api.

Sumber: paltv