25 Persen Hanya Dihuni Manusia! 75 Persen Pulau di Jepang Ini Menjadi Surganya Kucing

PALEMBANG, PALTV.CO.ID– Jepang adalah salah satu negara maju yang letaknya berada di kawasan Asia Timur.

Jika kita membahas mengenai kemajuan negara Jepang, tentu kita akan langsung berpikir mengenai teknologi nya yang canggih serta destinasi wisatanya yang indah sehingga membuat minat wisatawan mancanegara menjadi menarik untuk datang ke negara ini.

Karena memiliki banyak ciri khas, membuat Jepang memiliki banyak julukan, antara lain negeri matahari terbit, nippon dan nihon, negeri sakura, dan negeri samurai. 

Tapi tahukah kalian bahwa selain ciri dari julukan-julukan di atas ternyata Jepang mempunyai pulau yang isinya banyak bahkan full dengan hewan kucing, dan itu menjadi salah satu daya tarik Jepang loh.

BACA JUGA:Penyidik Kejari OKI Geledah Rumah Mantan Kades Bukit Batu Tersangka Korupsi Dana PAD 9,6 Miliar

Dan ternyata pulau yang isinya dipenuhi dengan mayoritas kucing ini ternyata sudah banyak yang mengetahui, bahkan pulau ini termasuk menjadi salah satu destinasi favorit para turis jika lagi pergi atau berkunjung ke Jepang.

Tapi, pernah kah kita berpikir darimana kucing-kucing ini datang nya dari mana ? Penasaran kan, yuk kita bahas bersama.

Sebelum lebih jauh, kita akan membahas mengenai informasi keberadaan pulau terlebih dahulu. Lokasi kucing-kucing ini yaitu berada di Pulau Tashirojima, prefektur Miyagi, yang spesifiknya berada di Kota Ishinomaki yang terletak di Samudera Pasifik di lepas Semenanjung Oshika, di sebelah utara Pulau Aji. 

Pulau ini terbuka untuk umum loh dan juga kalian bisa kesana menggunakan kapal. Tetapi, sebelum kesana kamu harus memastikan dulu untuk membooking tempat tersebut karena cukup ramai dan jadwalnya juga tidak menentu.

BACA JUGA:Polsek Sukarami Palembang Berhasil Atasi 20 TKP Curanmor, Pemilik Honda Beat Harap Segera Hubungi

Awal mula pulau ini yaitu sebelum pasukan kucing ini mulai merajalela, pulau Tashirojima sendiri merupakan pusat tempat pembiakan ulat sutra yang dibiak dan dilakukan oleh warga sekitar.

Namun sayangnya, datang sebuah bencana dimana banyak sekali tikus yang tiba-tiba datang dan berkeliaran sehingga merusak tempat pembiakan ulat sutra disana. 

Dan itu membuat para penduduk disana menjadi kesal dan marah, hingga pada akhirnya mereka semua sepakat untuk memelihara kucing di setiap rumahnya, hal itu dilakukan agar hama-hama tersebut pada pergi.

Tapi, tidak lama dari kesepakatan tersebut disepakati lama-kelamaan membuat penduduk disana menjadi pergi dan kucing-kucing tersebut tetap ada dan stay disana.

Sumber: berbagai sumber