Bagaimana Non-Invasive Prenatal Test Membantu Mendeteksi Kelainan Janin?
Bagaimana Non-Invasive Prenatal Test Membantu Mendeteksi Kelainan Janin?--Foto: dok RS Siloam Sriwijaya
NIPT dapat dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu, memberikan kemudahan bagi ibu hamil untuk mendeteksi kelainan kromosom dan jenis kelamin janin.
Beberapa contoh kelainan kromosom yang dapat terdeteksi melalui NIPT adalah trisomi 21 (Down Syndrome), trisomi 18 (Edwards Syndrome), dan trisomi 13 (Patau Syndrome).
Penting untuk dicatat bahwa NIPT tidak hanya memberikan informasi tentang kelainan kromosom, tetapi juga dapat mendeteksi keterbelakangan mental dan kelainan anatomi janin, seperti masalah pada kepala, bibir sumbing, atau masalah jantung.
BACA JUGA:Menyongsong Pemilu 2024! Ajakan Kemenkumham Sumsel kepada ASN untuk Menjaga Netralitas
Dianjurkan Bagi Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi
Meskipun NIPT sangat dianjurkan untuk semua ibu hamil, terutama yang berusia di atas 35 tahun, sayangnya, masih banyak yang tidak mendapatkannya karena kendala finansial atau ketidakpahaman.
NIPT menjadi krusial bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik, usia maternal yang lebih tua, atau pernah mengalami keguguran berulang.
Dr. Aryani mencatat bahwa perubahan mindset terkait kekhawatiran terhadap skrining perlu dilakukan agar ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan tenang dan nyaman.
Tes NIPT menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan janin dan memberikan kedamaian pikiran bagi calon orang tua.
BACA JUGA:Perang Dingin Antara Kartel Narkoba dan Pemerintah di Ekuador Masih Bersitegang
Peran Pemeriksaan Rutin dan Program Trieple Eliminasi
Selain NIPT, penting juga bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan rutin selama program kehamilan. Pemeriksaan rutin dapat memberikan informasi tentang perkembangan janin, termasuk berat badan janin, sehingga tindakan korektif dapat diambil jika diperlukan.
Pemerintah juga telah mencanangkan Program Trieple Eliminasi, yang melibatkan pemeriksaan sifilis, hepatitis, dan HIV sejak trimester pertama kehamilan. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin.
NIPT adalah terobosan penting dalam dunia kesehatan reproduksi yang memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil. Dengan tingkat akurasi yang tinggi dan kemudahan pelaksanaannya, NIPT menjadi pilihan yang bijak, terutama bagi ibu hamil dengan risiko tinggi.
Melalui penerapan NIPT, diharapkan kehamilan dapat dijalani dengan lebih tenang, dan kelahiran bayi yang sehat menjadi kenyataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber