Menyedihkan! Hari ke-99 Serangan Israel ke Gaza, Korban Tewas Hampir 24 Ribu Jiwa

Menyedihkan! Hari ke-99 Serangan Israel ke Gaza, Korban Tewas Hampir 24 Ribu Jiwa-- instagram.com/@EYE.ON.PALESTINE
Perang ini dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyebabkan sekitar 1.140 kematian di Israel, di mana separuhnya adalah warga sipil. Hamas juga melakukan penyanderaan terhadap sekitar 250 orang.
BACA JUGA:Merawat Mobil yang Jarang Digunakan: Tips dan Dampak yang Perlu Diketahui
Pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh Israel terus berlanjut, terutama terhadap konvoi yang menuju ke Gaza utara.
Kepala badan bantuan PBB OCHA, Andrea De Domenico, menyatakan bahwa Israel melakukan tindakan yang sangat sistematis dengan tidak mengizinkan bantuan mencapai rumah sakit, menyoroti aspek tidak berperikemanusiaan dari kebijakan tersebut.
Meskipun Israel dalam pembelaannya di sidang Mahkamah Internasional (ICJ) menyebut Mesir sebagai penyulit masuknya bantuan, faktanya Israel yang memiliki kendali atas izin masuk bantuan di Rafah.
Keadaan sulit di Gaza semakin diperparah dengan kekurangan bahan bakar, memaksa penutupan generator utama di Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir el-Balah, seperti yang diungkapkan oleh kementerian kesehatan Gaza.
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Pantau Perbaikan dan Pemasangan 400 Lampu Jalan
Dokter di Rumah Sakit Al-Aqsa khawatir pemadaman listrik akan membahayakan nyawa pasien yang paling rentan. Mereka berusaha sebaik mungkin, namun pemadaman total membuat mereka kesulitan merawat pasien.
Beberapa dokter bahkan menggunakan senter ponsel untuk merawat pasien yang membutuhkan perhatian, termasuk bayi yang jumlahnya lebih dari selusin.
Meskipun situasi sulit, beberapa warga Gaza tetap mencoba untuk melanjutkan hidup. Sebuah pernikahan di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, tetap diadakan meskipun rumah yang seharusnya menjadi tempat tinggal pengantin pria hancur akibat perang.
Bagi mereka, hidup harus terus berjalan meskipun dihadapkan pada tragedi dan kehancuran.
BACA JUGA:Sentra Gakkumdu OKU Cium Adanya Dugaan Money Politic Berbasis Teknologi
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian dan penderitaan, masyarakat Gaza terus berjuang untuk bertahan hidup, mencari kehidupan di tengah-tengah perang yang telah berlangsung selama berbulan- bulan.
Yang paling dibutuhkan masyarakat Gaza antara lain air bersih dan makanan. Saat ini hampir seluruh sumber air bersih di Gaza sudah mati total. Beberapa bantuanair bersihpun masih jadi sasaran tentara Israel yang menginvasi sampai ke pemukiman sementara penduduk.
Penderitaan rakyat Palestina pasca serangan bertubi tubi Israel ini membuat dunia internasional tidak tinggal diam. Namun sayangnya, hingga hari ini belum ada titik terang kapan perang akan berakhir.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber