Gema Karya Catat 15 Pelanggaran Pemilu di OKU

Gema Karya Catat 15 Pelanggaran Pemilu di OKU

Syaiful Juru bicara Gema Karya OKU Raya menyatakan pihaknya mencatat ada 15 pelanggaran Pemilu di OKU, Jum’at (12/1/2024).-Ari Pranika-PALTV

OKU, PALTV.CO.ID - Pemilihan Umum tahun 2024 tinggal menghitung hari lagi. Saat ini para Peserta Pemilu tengah melakukan kampanye untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat.

Namun jelang pemungutan suara, dugaan pelanggaran Pemilu seperti politik uang (money politic) santer terdengar.

Bahkan banyak isu yang beredar money politics pada tahun ini dikemas cukup rapi yakni dengan menggunakan E-Wallet. Sehingga antara pemberi dan penerima money politics tidak mesti bertatap muka.

Hal ini lah yang mendorongnya Gerakan Masyarakat Kawal Suara Rakyat (Gema Karya) Ogan Komering Ulu (OKU) Raya untuk terus memantau proses Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 yang saat ini sedang berjalan.

BACA JUGA:Polda Sumsel Bongkar Solar Oplosan, 2 Pengoplos Ditangkap

Organisasi Non Pemerintah (Ornop) yang terdiri dari 23 Lawyer dan para mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari tiga Kabupaten, yakni OKU Induk, OKU Timur, dan OKU Selatan ini mulai mengumpulkan data dugaan pelanggaran Pemilu.

Dikatakan Syaiful, Juru Bicara (Jubir) Gema Karya OKU Raya, pihaknya hadir untuk mengawal proses Pemilu di OKU Raya.

Termasuk memantau jika terjadinya kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu yang dilakukan oleh Peserta Pemilu.

"Kita akan fokus untuk memantau dan melaporkan  pelanggaran money politics serta penelusuran sumber dan penggunaan dana kampanye Peserta Pemilu," ujar Syaiful.

BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Imbau Pengurus Masjid Perhatikan dan Santuni Anak Yatim Piatu

Menurutnya, saat ini ada indikasi pelanggaran Pemilu (money politics) yang tak lagi bertatap muka dengan masyarakat. Namun diduga lebih masif lagi dengan menggunakan E-Wallet seperti aplikasi Dana dan Pospay.

"Kita akan melaporkan dan meminta kepada Bawaslu untuk mengecek transaksi yang menggunakan E-Wallet. Jika nantinya ada transaksi dengan nominal yang sama kepada banyak orang maka patut diduga telah terjadi transaksi money politics. Kita bayangkan saja jika transaksi dilakukan terhadap 5 ribu orang berarti ada satu kursi yang diincar," jelas Syaiful.

Untuk memantau proses Pemilu yang bersih, Gema Karya yang dikomandoi mantan ketua KPU OKU Naning Wijaya, telah menyiapkan sebanyak 9.375 orang relawan yang tersebar di tiga Kabupaten yakni OKU, OKU Timur, dan OKU Selatan.

Berdasarkan catatan Gema Karya di Kabupaten OKU saja sudah tercatat 15 pelanggaran. Jumlah tersebut belum termasuk laporan dari dua Kabupaten lainnya, seperti OKU Timur dan OKU Selatan terkait pelanggaran Pemilu. Untuk itu pihaknya akan membuka posko pengaduan terkait pelanggaran Pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv