Kesetaraan Akses Layanan Kesehatan: BPJS Kesehatan dan Inisiatif JKN yang Pro-Perempuan

Kesetaraan Akses Layanan Kesehatan: BPJS Kesehatan dan Inisiatif JKN yang Pro-Perempuan

Kesetaraan Akses Layanan Kesehatan: BPJS Kesehatan dan Inisiatif JKN yang Pro-Perempuan--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Inisiatif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berfokus pada pelayanan Kesehatan perempuan menjadi langkah penting dalam menjamin kesetaraan akses terhadap layanan Kesehatan di Indonesia.

Melihat tantangan risiko kesehatan, terutama terkait kanker payudara, yang terus mengintai, inovasi dalam JKN menjadi kunci untuk memastikan setiap perempuan mendapatkan perhatian khusus sesuai kebutuhan mereka.

Perempuan dihadapkan pada risiko kesehatan yang signifikan, terutama terkait kanker payudara. Data mencatat lebih dari 68.000 kasus baru kanker payudara di Indonesia, dengan lebih dari 22.000 kasus berujung pada kematian, sebagian besar terdeteksi pada stadium akhir.

Sementara itu, risiko kesehatan maternal juga mengkhawatirkan, dengan 300 ibu hamil meninggal setiap 100.000 kelahiran hidup dan 11,7 bayi neonatal meninggal per 1.000 kelahiran.

BACA JUGA:2 Posko Jalan Lingkar Kota Prabumulih Disiapkan Hadapi Natal dan Tahun Baru

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati, menjelaskan bahwa JKN yang ramah perempuan bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan memastikan kesehatan mereka terjaga.

Fokus pada peran sentral perempuan dalam keluarga diakui sebagai kunci untuk menciptakan ketahanan dan kesehatan keluarga yang kuat.

Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) menjadi garda terdepan layanan kesehatan masyarakat, sementara perempuan dianggap sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga.

Ini menciptakan fondasi yang kokoh untuk masyarakat yang sehat dan produktif.

BACA JUGA:Gigi Susu Tetap Hadir: Mengapa Perhatian Khusus Diperlukan di Usia Dewasa?

Meskipun tantangan besar, piramida kepesertaan BPJS Kesehatan mencerminkan kesetaraan, dengan jumlah peserta perempuan mencapai 49,20 persen dari total peserta.

Layanan komprehensif mencakup antenatal care, persalinan, hingga layanan pascamelahirkan (postnatal care), memberikan pelayanan yang terintegrasi dan berfokus pada kebutuhan perempuan.

Pentingnya deteksi dini, terutama untuk kanker payudara dan penyakit lainnya, menjadi fokus utama. Lily menekankan peran FKTP sebagai pendorong utama untuk mengajak peserta perempuan agar rutin memeriksakan kesehatannya.

Kendati telah ada kemajuan dalam pencegahan penyakit, tantangan tetap ada dalam membujuk perempuan untuk memanfaatkan layanan skrining.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber