BYD Mencatat Sejarah Sebagai Perusahaan Otomotif Pelopor Produksi 6 Juta Unit Mobil Listrik dan Hibrida

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pabrikan mobil asal China BYD telah mencatatkan dirinya sebagai perusahaan otomotif pionir, yang berhasil mencapai produksi sebanyak 6 juta unit untuk mobil listrik dan hibrida.

Prestasi ini diraih sejak tahun 2008, menjadikan BYD sebagai pelopor dalam industri mobil ramah lingkungan.

Menurut informasi yang dihimpun dari sumber Carscoops pada hari Senin, 27 November 2023, BYD mengambil langkah berani pada bulan April 2022 dengan menghentikan sepenuhnya produksi mobil bermesin pembakaran internal (ICE).

Fokus perusahaan pun dialihkan sepenuhnya ke kendaraan listrik, termasuk plug-in hybrid, range-extender, dan mobil listrik murni.

BACA JUGA:Mengembalikan Keindahan Bodi Motor yang Pudar Akibat Sinar Matahari: Tips Menghitamkan Kembali dengan Mudah

Penting untuk dicatat bahwa produksi sebanyak 6 juta unit ini merupakan pencapaian luar biasa dalam segmen Kendaraan Listrik Baru (NEV), khususnya untuk mobil di lingkungan sekitar.

Meskipun demikian, beberapa pabrikan lain seperti Toyota telah memproduksi lebih banyak kendaraan listrik, dengan jumlah mencapai 15 juta unit untuk mobil hibrida. Sementara Tesla berhasil mencapai angka 5 juta unit untuk mobil listrik murni.

Mobil keenam juta dari BYD ini merupakan model Fang Cheng Bao Leopard 5, yang diresmikan dari jalur produksi pabrik Zhengzhou.

SUV plug-in hybrid ini memiliki dimensi yang sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Toyota Land Cruiser Prado.

BACA JUGA:Gaji Rp 5 Juta Jangan Coba-coba Beli Mobil Mending Beli Honda Beat, Ini Kata Sales Mobil!

BYD Fanf Cheng Bao Leopard 5.--instagram.com/@careta_malaysia

Debut mobil ini terjadi pada bulan Agustus, dan pengiriman unit dimulai pada bulan November 2023.

BYD membutuhkan waktu 13 tahun untuk mencapai tonggak satu juta unit untuk kendaraan listrik pertamanya.

Selanjutnya, mereka berhasil menggandakan jumlah produksi dalam satu tahun berikutnya untuk mencapai angka 2 juta unit, serta memerlukan waktu enam bulan berikutnya untuk mencapai produksi sebanyak 3 juta unit.

Sumber: berbagai sumber