Remaja India Hadirkan Aplikasi Kavach untuk Mengatasi Cyberbullying dan Kesehatan Mental

Remaja India Hadirkan Aplikasi Kavach untuk Mengatasi Cyberbullying dan Kesehatan Mental

Anoushka Jolly, telah meluncurkan aplikasi inovatif bernama Kavach--Sumber foto: Instagram@anoushkajolly

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Seorang remaja India, Anoushka Jolly telah meluncurkan aplikasi inovatif bernama Kavach sebagai langkah untuk membantu rekan sebayanya menghadapi tantangan cyberbullying dan permasalahan kesehatan mental.

Pengalaman pribadinya menjadi korban intimidasi memotivasi Jolly untuk menciptakan solusi yang memadai. Pada usia sembilan tahun, di sekolahnya di kota Gurgaon, India Utara, dia menghadapi intimidasi karena warna kulit dan bentuk rambutnya.

Meskipun mengalami tekanan mental, langkah bijak dengan menolak para penindasnya akhirnya membuat mereka berhenti mengganggunya.

Menyadari bahwa banyak anak menghadapi permasalahan serupa, Jolly memutuskan untuk membela mereka yang menjadi korban intimidasi.

BACA JUGA:Review Huawei P60 Pro: Seri Ponsel Pintar Fokus Fotografi Flagship yang Sudah Mapan

Dukungan dari orang tua dan pengalaman pribadinya mendorongnya untuk meluncurkan aplikasi Kavach, sebuah platform komprehensif yang membantu anak-anak dan remaja menangani masalah kesehatan mental terkait dengan intimidasi, cyberbullying, rasisme, dan permasalahan lainnya.

Kavach bukan sekadar aplikasi biasa. Ia mengizinkan pengguna, khususnya anak-anak, untuk berbicara tentang permasalahan mereka secara anonim.

Selain itu Kavach memfasilitasi diskusi seputar kekhawatiran mental mereka. Aplikasi ini juga menyediakan beragam materi bantuan untuk membantu remaja mengatasi keraguan diri, kesepian, serta masalah persahabatan.

Jolly tidak berhenti pada penciptaan aplikasi saja. Dia juga mengembangkan platform metaverse yang menyediakan terapi bagi siswa yang membutuhkannya.

BACA JUGA:Kementerian Agama Telah Susun Rencana Pembagian Kuota Haji Tambahan untuk Tahun 2024, Cek Jadwal Keberangkatan

Semua inisiatif ini didukung oleh dana sebesar US$100.000 yang ia peroleh dari orang tuanya.

Perjuangan Jolly dalam memerangi intimidasi sudah dimulai sejak 2018, ketika ia menjadi duta anti-intimidasi di sekolahnya.

Bersamaan dengan pembentukan pasukan anti-intimidasi di Gurugram, dia memberikan bantuan kepada siswa untuk melaporkan permasalahan mereka dan mencari bantuan dari konselor.

Keberhasilannya tidak berhenti di situ. Melalui keberanian dan dedikasinya, Jolly berhasil meraih dana di sebuah acara realitas pada tahun 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumber: https://www.scmp.com