Mengapa Rezeki Tiap Orang Berbeda? Ini Alasannya Menurut Pandangan Islam

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Berbicara mengenai rezeki memang tidak ada habisnya. Tidak jarang ada sebagian orang yang mengganggap konsep rezeki itu berupa materi. Namun tidak demikian.

Dalam pandangan Islam, Syekh Sya’rawi menjelaskan bahwa rezeki itu tidak selalu berarti kekayaan materi.

Rezeki dari Allah memiliki cakupan yang sangat luas. Prinsip ini sering kali tidak dipahami dengan baik oleh sebagian umat Islam.

Banyak orang beranggapan bahwa rezeki hanya berupa uang, emas, perak, atau bentuk kekayaan lainnya.

BACA JUGA:Menurut Ajaran Islam, Kapan Waktu yang Tepat Membagi Warisan?

Namun, menurut Syekh Sya’rawi, hakikat rezeki itu mencakup segala hal yang bermanfaat bagi manusia.

Termasuk di dalamnya adalah ilmu, akhlak yang baik, kecantikan, kegantengan, atau bahkan kedudukan sosial, semuanya dianggap sebagai rezeki yang diberikan oleh Allah.

Rezeki dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yaitu rezeki halal dan rezeki yang haram.

Perbedaan antara keduanya sangatlah nyata. Rezeki yang haram memiliki manfaat yang hanya bertahan sebentar, cepat habis.

BACA JUGA:Inilah Beberapa Larangan yang Patut Kamu Ketahui Ketika Berada di Masjid Nabawi

Sementara itu, meskipun rezeki halal mungkin terlihat memiliki manfaat yang terbatas bagi beberapa orang, namun sebenarnya harta tersebut terus bertambah keberkahannya di mata Allah.

Sebagai umat Islam, seharusnya kita merenungkan makna dari ayat ke-71 dalam surah an-Nahl berikut ini:

"Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang mendapat rezeki yang lebih tidak bersedia memberi rezeki kepada budak-budak mereka miliki agar merasakan rezeki yang sama. Mengapa mereka ingkar dengan nikmat Allah?”

Lalu, mengapa terdapat perbedaan dalam rezeki yang diberikan kepada tiap orang? Perbedaan ini dimaksudkan agar rezeki dapat mengalir ke individu dengan cara yang beragam.

Sumber: berbagai sumber