Labuan Bajo Berkomitmen Jadi Destinasi Wisata Aman dari Wabah

Labuan Bajo Berkomitmen Jadi Destinasi Wisata Aman dari Wabah

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan wilayah destinasi wisata prioritas aman bagi wisatawan, termasuk dari sisi kesehatan. PUPR--Foto : indonesia.go.id

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Labuan Bajo, 2 November 2023 - Labuan Bajo, destinasi wisata prioritas Indonesia yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya, kini semakin menjamin keamanan para pengunjung dari wabah penyakit.

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman, khususnya dari segi kesehatan.

Kawasan wisata Labuan Bajo ini, yang berbasis kelautan dan terkenal dengan pesona Pulau Komodo, telah menjadi sorotan pemerintah dalam menjaga kesehatan pengunjungnya.

Simulasi kesiapsiagaan penanggulangan penyakit berpotensi wabah, seperti demam kuning (yellow fever), telah diadakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, destinasi prioritas pariwisata nasional.

BACA JUGA:Keindahan Alam, Seni dan Kebudayaan yang Sublim di Monkey Forest Ubud Bali

Demam kuning adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yellow fever yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Meskipun sebagian besar kasus terjadi di wilayah Afrika dan Amerika Selatan, pemerintah Indonesia tidak ingin mengabaikan potensi risiko penyakit ini.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, menjelaskan bahwa simulasi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi apakah di lapangan dapat terjadi potensi wabah atau tidak.

Ia juga mengingatkan bahwa kesiapsiagaan sangat penting dalam menghadapi potensi penyakit menular, seperti yang telah terjadi selama pandemi COVID-19.

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memastikan keamanan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata. Kantor Kesehatan Pelabuhan bertugas di garis depan untuk mendeteksi faktor-faktor peningkatan risiko penyakit dengan melakukan pengamatan surveilans penyakit bagi para pelancong yang masuk dan keluar dari wilayah tersebut.

BACA JUGA:Desa Penglipuran di Bali: Bukti Keberhasilan Pariwisata Internasional sebagai Best Tourism Villages 2023

Selain itu, TNI, Polri, Layanan Kesehatan Penerbang, Ruang Angkasa Dinas Kesehatan TNI-AU (Lakespra), pemerintah daerah, dan instansi pemerintah pusat lainnya juga terlibat dalam memastikan kesiapsiagaan Labuan Bajo. Pihak swasta, termasuk pemilik perusahaan kapal, juga diajak untuk patuh pada ketentuan yang telah ditetapkan.

Jika terjadi kasus penyakit, pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menjalankan prosedur karantina wilayah. Kemenkes mengingatkan masyarakat bahwa potensi terjadinya wabah penyakit tidak bisa dihindari, terutama dengan semakin terbukanya transportasi dan perubahan lingkungan yang dapat memungkinkan terjadinya mutasi virus. Namun, dengan kesiapsiagaan dan kerja sama lintas sektor, semua potensi risiko dapat diatasi dengan baik.

Bagi para wisatawan yang merencanakan perjalanan ke Labuan Bajo atau destinasi wisata lainnya, penting untuk melakukan penilaian risiko sebelum berangkat.

Dr. Yanri Wijayanti Subronto, Dosen Ilmu Penyakit Dalam FKKMK UGM, merekomendasikan untuk mempertimbangkan risiko destinasi, risiko moda transportasi, risiko riwayat penyakit pribadi, dan risiko intervensi sebagai langkah-langkah pencegahan penyakit selama perjalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: indonesia.go.id