Keputusan Bijak PT Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi Di Tengah Gejolak Minyak Dunia

BACA JUGA:Kaum Hawa Wajib Tahu! Ini Perbedaan Kosmetik Untuk Make Up dan Kosmetik Skincare

Dilansir dari laman Pertamina : 

Pertamax (RON 92) turun menjadi Rp 13.400 per liter, dari sebelumnya Rp 14.000.

Pertamax Green 95 (RON 95) turun menjadi Rp 15.000 per liter, dari sebelumnya Rp 16.000 per liter.

Pertamax Turbo (RON 98) turun menjadi Rp 15.500 per liter, dari sebelumnya Rp 16.600 per liter.

BACA JUGA:Mundur Dari Media Sosial Karena Muak Dengan Kekerasan dan Perang! Artis Selena Gomez Diprotes Warga Net

Dexlite (CN 51) turun menjadi Rp 16.950 per liter, dari sebelumnya Rp 17.200.

Pertamina Dex (CN 53) turun menjadi Rp 17.750 per liter, dari sebelumnya Rp 17.900. 

Harga baru ini berlaku di provinsi-provinsi dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 5%, seperti di wilayah DKI Jakarta.

 Harga baru per tanggal 1 November 2023 sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No.62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non-subsidi.

BACA JUGA:12 Fakta Unik dan Menarik Tentang Korea Selatan yang Tidak Banyak Orang Tahu, Nomor 12 Soal Bunuh Diri

Irto Ginting, Sekretaris Korporat Pertamina, menjelaskan bahwa harga BBM non-subsidi adalah harga yang fluktuatif, oleh karena itu, Pertamina melakukan evaluasi secara berkala untuk mengikuti tren dan mekanisme pasar.

Pertamina menyesuaikan harga dengan mengikuti perubahan harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak. "Ilustrasi harga BBM non-subsidi

 Pertamina mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga minyak mentah, harga MOPS (Mean of Platts Singapore), dan kurs mata uang, untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas BBM di seluruh wilayah Indonesia," kata Irto.

Sebagai BUMN yang memiliki tanggung jawab dalam mendistribusikan BBM ke seluruh penjuru negeri.

Sumber: berbagai sumber