Palembang Bird Park Harus Beri Makanan Tambahan Untuk Jaga Kesehatan Hewan Saat Kabut Asap

Palembang Bird Park Harus Beri Makanan Tambahan Untuk Jaga Kesehatan Hewan Saat Kabut Asap

DAMPAK KABUT ASAP - Petugas perawatan iguana memberikan tanaman kangkung yang sudah dicampur jamu tradisional sebagai makanan tambahan di tempat wisata Palembang Bird Park Jakabaring, Banyuasin, Senin (9/10/2023).-Yansyah-PALTV

“Treatment ini dilakukan untuk seluruh hewan yang ada di Bird Park, terutama untuk hewan yang sensitif. Ada beberpa jenis burung atau unggas harus dikandangkan saat pagi hari di mana kabut asap masih tebal, dan saat mata hari mulai tinggi baru bias dilepas,” jelas Kia.

BACA JUGA:12 Unit Bus Trans Musi Terbakar di Kawasan Terminal Alang-Alang Lebar Palembang Tidak Masuk Dalam Lelang

Sedangkan untuk jenis kucing ras harus berada di ruangan dengan suhu AC yang tetap terjaga agar kabut asap tidak mudah masuk ke dalam ruangan.

Untuk hewan melata seperti iguana akan diberikan makanan sayur segar yang sudah dicampuri jamu khusus. Sedangkan untuk ular, diusahakan udara sekitar kandang tetap terjaga begitu juga dengan suhunya.

“Untuk hewan air perawatannya seperti biasa cukup menjaga kebersihan dan suhunya, makan yang cukup dan memeriksa kesehatan hewan secara berkala. Secara pasti memang kita belum tahu bagaimana pengaruh pada hewan air, namun petugas tetap menjaga kesehatan hewan,” terang Kia.

Berbagai antisipasi dilakukan untuk merawat hewan yang ada, karena kabut asap cukup memberikan dampak bagi tempat wisata seperti Bird Park.

BACA JUGA:Pencuri Sepeda Motor Peziara di Kabupaten OKU Timur Tertangkap Berkat Rekaman CCTV

Apalagi saat ini pengunjung sangat berkurang, karena biasanya yang mengunjungi Palembang Bird Park sendiri kebanyakan anak-anak, terutama dari sejumlah sekolah yang ada di Kota Palembang.

“Karena takut mempengaruhi kesehatan anak ketika berada di luar ruangan, orang tua dan guru tidak akan melakukan kunjungan ke tempat kami,” ujar Kia.

Dengan berkurangnya pengunjung hingga mencapai 70 persen, pasti ikut mengurangi pemasukan Palembang Bird Park. Sedangkan pengelola harus mengeluarkan dana tambahan untuk memberi makanan tambahan berupa jamu dan vitamin untuk hewan.

Belum lagi pemeriksaan kesehatan hewan biasanya dilakukan satu bulan hinga dua bulan sekali. Saat kabut asap, pengelola harus menghubungi dokter hewan untuk memeriksakan hewan jika ada gejala yang mencurigakan.

BACA JUGA:Untuk Memenuhi Permintaan Pasar, Yamaha Akan Menghadirkan Varian Terbaru Untuk Motor Tipe MAXI dan CLASSY

“Untuk per hari ini saja cuma ada 15 orang pengunjung, biasanya di hari biasa bisa mencapai 50 orang lebih pengunjung. Jika kondisi kabut asap terus menebal ditakutkan akan tidak ada lagi pengunjung. Sedangkan kebutuhan biaya untuk perawatan hewan ikut membengkak,” pungkasnya.

Selain berdampak kepada kesehatan tubuh, kabut asap juga sangat berdampak untuk sektor pariwisata dan ekonomi di kota Palembang.

Banyak dari masyarakat mengeluhkan dampak kabut asap. Apalagi bagi orang tua yang anaknya masih sekolah, harus mengeluarkan dana tambahan untuk internet, karena anak-anak tingkat SD dan TK harus bersekolah daring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv