Paltv Night Run

Guncang Industri Otomotif Dunia, BYD Fokus Kembangkan Baterai Listrik Paling Aman

Guncang Industri Otomotif Dunia, BYD Fokus Kembangkan Baterai Listrik Paling Aman

Guncang Industri Otomotif Dunia, BYD Fokus Kembangkan Baterai Listrik Paling Aman--youtube.com/@otomotif tv

BACA JUGA:Jelang Nataru 2025, Pasokan LPG 3 Kg di OKI Ditambah untuk Antisipasi Lonjakan Kebutuhan

Data global menunjukkan tren positif penggunaan baterai LFP.

Sepanjang Januari hingga September 2025, kapasitas instalasi baterai LFP tercatat mencapai 493,9 GW, tumbuh 42,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, serta menguasai lebih dari 80 persen pangsa pasar di China.

Dari sisi teknis, baterai LFP mampu mempertahankan kapasitas optimal hingga lebih dari 3.500 siklus pengisian, jauh melampaui baterai lithium-ion ternary yang rata-rata bertahan sekitar 2.000 siklus.

Selain itu, ambang suhu pelarian termal baterai LFP bisa melampaui 500 derajat Celsius, sedangkan baterai lithium-ion umumnya berada di bawah 300 derajat Celsius.

Atas dasar itu, BYD memandang LFP sebagai solusi jangka menengah paling realistis, karena teknologinya matang, stabil, dan telah didukung infrastruktur pengisian daya yang memadai.

BACA JUGA:Galaxy S26 Tunjukkan Komitmen Sustainability, Teknologi Canggih yang Lebih Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Tak Terlalu Besar, Tak Terlalu Kecil! Ini Alasan Layar Galaxy S26 Disebut Paling Ideal

Sementara itu, dari pasar Australia, Toyota mengumumkan langkah strategis dengan menghentikan penjualan SUV Fortuner mulai pertengahan 2026.


keselamatan menjadi fondasi utama dalam pengembangan kendaraan listrik perusahaan.--youtube.com/@otomotif tv

Keputusan ini diambil setelah performa penjualan Fortuner terus melemah dan kalah bersaing di segmen SUV besar.

Sepanjang 2025, Fortuner hanya mencatat penjualan sekitar 2.928 unit, tertinggal jauh dari para pesaingnya.

Land Cruiser Prado misalnya, mampu terjual hingga 23.298 unit, sementara Ford Everest membukukan angka penjualan 21.915 unit.

Toyota menilai perubahan selera konsumen menjadi faktor utama, di mana pasar Australia kini lebih memilih SUV berukuran besar dengan fitur yang lebih premium.

Fortuner dinilai berada di posisi sulit, terjepit di antara Hilux dan Prado tanpa keunggulan yang cukup kuat untuk membedakan diri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber