PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Harga beras akan terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu ke depan, dan ini disebabkan oleh peningkatan stok yang kurang dari biasanya.
Meskipun pemerintah sudah menjamin stok beras aman sampai akhir tahun namun harga beras di pasaran diprediksi akan terus naik.
Sementara itu, permintaan diperkirakan akan tetap stabil, bahkan meningkat menjelang akhir tahun. Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata beras medium di pasaran dibanderol seharga Rp 12.930 per kilogram.
Sedangkan untuk harga beras premium mencapai Rp 14.560 per kilogram. Harga kedua jenis beras itu tercatat melonjak drastis dibanding harga di bulan yang sama pada tahun lalu.
Pengamat pertanian, Khudori, memberi peringatan kepada masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi kenaikan harga beras yang diperkirakan akan semakin tinggi. Dalam artikel CNBC Indonesia, Selasa (5/9/2023).
‘’Perubahan ini sejalan dengan siklus produksi padi. Saat ini, hingga akhir September, merupakan musim panen gadu.
Karena produksinya lebih rendah dibandingkan dengan panen rendeng atau panen raya, maka harga gabah atau beras akan lebih tinggi.
Pada Oktober, kita akan memasuki musim paceklik. Biasanya, Oktober adalah waktu awal penanaman yang akan dipanen pada akhir Januari atau awal Februari selama musim panen raya’’.
Situasi ini perlu diwaspadai oleh masyarakat karena berdampak pada harga bahan pokok yang penting, yaitu beras.
Mungkin diperlukan langkah-langkah persiapan seperti menabung stok beras di rumah atau mencari alternatif bahan makanan yang lebih ekonomis untuk menghadapi kenaikan harga beras yang semakin tinggi.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan mundurnya waktu tanam dan panen adalah situasi El Nino.
El Nino adalah fenomena alam yang dapat mengganggu pola cuaca normal, terutama dengan mengubah pola hujan.
BACA JUGA:Mau Kredit Rumah Atau Melamar Kerja : Silahkan Cek Apakah Kamu di Blakclist Atau Tidak Oleh SLIK OJK