Tambahkan air dan didihkan.
Masukkan ikan salai yang sudah dipotong, tomat, nanas, dan cabai rawit.
Tambahkan air asam jawa, garam, dan gula. Masak hingga kuah meresap dan ikan empuk.
Koreksi rasa, angkat, dan sajikan hangat.
Pelengkap dan Cara Penyajian:
Lengkapi kelezatan pindang salai dengan nasi panas, sambal segar, dan lalapan kemangi serta mentimun.
Untuk pengalaman otentik, tambahkan kerupuk kemplang atau sambal tempoyak.
Pindang Salai: Ikon Rasa dan Identitas Kuliner Lokal
BACA JUGA:Bukan Hoax! Xiaomi A Pro 2026: QLED 120Hz Murah, Dompet Tetap Tebal!
BACA JUGA:Nothing Phone (1): Pendatang Anyar dengan Gebrakan di Dunia Smartphone
Di berbagai pelosok kampung, tradisi mengasapi ikan masih lestari dan menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga. Proses pengasapan dilakukan secara turun-temurun, menghasilkan ikan salai yang kaya aroma dan cita rasa.
Ikan-ikan ini kemudian dijual di pasar tradisional atau didistribusikan ke kota-kota sekitar. Dari tradisi inilah lahir kelezatan pindang salai yang kini semakin digemari oleh pecinta kuliner nusantara.
Makanan ini mencerminkan cara masyarakat lokal memanfaatkan alam dan melestarikan budaya kuliner secara turun-temurun.
Pindang salai adalah sajian yang tidak hanya nikmat, tetapi juga sarat akan nilai budaya dan kearifan lokal.
Perpaduan antara teknik pengasapan tradisional dan kuah pindang berempah menjadikan makanan ini sangat khas dan otentik. Cocok disantap saat makan siang, jamuan keluarga, hingga sajian spesial atau pesta adat.