3. Sistem Operasi dan Update
HP buatan China umumnya sudah menjalankan Android 11 atau Android 12 versi Go Edition, dan beberapa bahkan memiliki antarmuka khas seperti XOS (Infinix), itelOS, atau realme UI.
Meski antarmuka ini kadang berat, namun menawarkan fitur tambahan yang membuat pengalaman penggunaan lebih menyenangkan.
Sementara HP lokal masih banyak yang menggunakan Android 10 atau bahkan 9, dan jarang mendapatkan pembaruan sistem operasi. Ini bisa jadi kelemahan jangka panjang karena akan memengaruhi keamanan dan kompatibilitas aplikasi.
kelebihan HP buatan lokal vs China--foto: instagram@algosmutluolmakistiyo
4. Kualitas Kamera
Kamera menjadi salah satu fitur penting yang juga dibandingkan. HP buatan China biasanya sudah memiliki konfigurasi dual atau triple camera, meski resolusinya tidak terlalu tinggi.
Namun, software pemrosesan gambar mereka lebih baik, menghasilkan foto yang lebih tajam dan warna yang hidup dalam kondisi cukup cahaya.
HP lokal sering kali hanya dibekali satu kamera belakang dengan resolusi 8MP atau 13MP tanpa fitur tambahan. Hasil fotonya pun standar saja, cukup untuk dokumentasi sehari-hari tapi tidak bisa diandalkan untuk kebutuhan konten media sosial yang lebih serius.
5. Desain dan Material
Dari segi desain, HP buatan China terlihat lebih modern dan mengikuti tren global. Bezel yang tipis, layar dengan notch atau punch-hole, dan casing glossy atau gradasi warna membuatnya tampak lebih premium meski harga murah.
BACA JUGA:1 Pasien Covid 19 Asal Banyuasin Dinyatakan Sembuh
Sebaliknya, HP lokal cenderung masih mempertahankan desain konvensional dengan bezel tebal, notch besar, dan material plastik yang tidak terlalu solid. Ini membuat tampilan HP lokal terasa lebih sederhana.
6. Kapasitas Baterai dan Pengisian Daya
HP China unggul dalam hal kapasitas baterai. Banyak model Rp1 jutaan mereka sudah dibekali baterai 5000 mAh yang awet seharian, bahkan ada yang didukung fast charging 18W meski belum USB Type-C.