Ramen memiliki bentuk mie yang lebih tipis daripada udon dan terbuat dari campuran tepung terigu, air, serta kansui—air alkali yang memberi warna kekuningan dan rasa khas pada mie.
BACA JUGA:Sesuai Atensi Walikota, Sekda Gercep Tinjau Kerusakan Jalan Irigasi Macan Lindungan
BACA JUGA:Utang Tak Dibayar, HP Zahara Dirampas Rekannya di Talang Kelapa
Teksturnya lembut namun elastis, dan sangat cocok dikombinasikan dengan berbagai jenis kuah berkarakter kuat.
Ada empat jenis kuah ramen yang paling populer:
Shoyu: Kaldu berbasis kecap asin, dengan rasa gurih yang ringan.
Shio: Kaldu berbasis garam, biasanya jernih dan segar.
Miso: Kaldu yang dicampur dengan pasta kedelai fermentasi, menghasilkan rasa dalam dan kaya.
Tonkotsu: Kaldu pekat dari rebusan tulang babi selama berjam-jam, memberikan rasa gurih, creamy, dan umami yang sangat khas.
BACA JUGA:PLN dan Komisi XII DPR RI Dengar Aspirasi Warga Soal Listrik di Rantau Alai
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Tinjau Langsung Pembangunan Jembatan Penghubung PALI-Lubuk Linggau
Ramen juga dikenal dengan ragam topping-nya yang melimpah dan beraneka rasa. Mulai dari chashu (irisan daging babi panggang), telur rebus setengah matang dengan kuning yang creamy, menma (bambu fermentasi), nori (rumput laut kering), sampai taburan bawang putih, biji wijen, dan minyak pedas.
Di balik kelezatan udon dan ramen, terdapat peran penting dari kualitas bahan baku, khususnya tepung terigu. Salah satu perusahaan yang turut mendukung perkembangan kuliner Jepang di Indonesia adalah PT Sriboga Raturaya.
Perusahaan ini menyediakan tepung berkualitas tinggi yang digunakan oleh banyak pelaku industri makanan dalam membuat mie autentik khas Jepang, baik untuk udon yang kenyal maupun ramen yang halus.