Pembatasan Perangkat Lunak
Selain peralatan fisik, kebijakan baru AS juga mencakup pembatasan pada perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi sirkuit terpadu node canggih.
Ini termasuk perangkat lunak khusus yang dapat meningkatkan produktivitas mesin manufaktur chip atau memungkinkan mesin yang lebih tua untuk memproduksi chip yang lebih canggih.
Siemens, perusahaan induk Mentor Graphics, merupakan salah satu perusahaan yang mungkin terkena dampak dari peraturan ini.
BACA JUGA:Peran Amerika Dalam Pengembangan Iron Dome Namun Gagal Mencegat Rudal Balistik Iran
BACA JUGA:Mengenal Perbedaan CIA dan FBI Serta Tugas Keduanya di Amerika Serikat
Perangkat lunak ini memainkan peran penting dalam merancang chip canggih, dan pembatasan ekspor terhadap perangkat lunak tersebut dapat memperlambat upaya Tiongkok untuk mengembangkan teknologi semikonduktor mutakhir.
Ini juga akan memperburuk ketergantungan Tiongkok pada teknologi asing dalam sektor yang semakin strategis ini.
Pembatasan Memori Bandwidth Tinggi (HBM)
Langkah selanjutnya mencakup pembatasan terhadap memori bandwidth tinggi (HBM) yang digunakan dalam chip AI. HBM sangat penting untuk pelatihan AI dan pemrosesan data dalam jumlah besar, yang merupakan elemen kunci dari komputasi canggih.
Pembatasan ini terutama menargetkan produksi HBM 2 dan versi yang lebih baru, yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti
BACA JUGA:Sistem Autopilot Tesla Menelan Korban Jiwa di Seattle Amerika Serikat
BACA JUGA:Ancaman Resesi di Amerika Serikat, Peluang Positif bagi Bursa dan Pasar Keuangan IndonesiaSumber industri memperkirakan bahwa Samsung Electronics, yang memperoleh sekitar 20% dari penjualan HBM-nya ke Tiongkok, akan paling terpengaruh oleh langkah ini.
Meskipun pembatasan ini tidak langsung mencakup semua produsen HBM, dampaknya terhadap pasokan komponen untuk industri AI di Tiongkok dapat sangat besar.