Hal ini membedakannya dari beberapa pendahulu di posisi DNI, yang biasanya memiliki pengalaman mendalam di komunitas intelijen atau jabatan senior di pemerintahan.
Namun, pendekatannya yang tidak konvensional dan kritik terhadap kebijakan luar negeri AS dapat menjadi angin segar dalam pemerintahan Trump.
Di sisi lain, pendekatan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Gabbard akan mengelola hubungan dengan komunitas intelijen yang kerap ia kritik.
BACA JUGA:Mazda CX-50 Hybrid 2025: SUV Hemat BBM yang Bikin Penasaran, Worth It Banget?
Penunjukan Tulsi Gabbard sebagai bos CIA oleh Donald Trump menunjukkan arah baru dalam kebijakan intelijen AS.
Meskipun ia memiliki rekam jejak unik dan pandangan kontroversial, masa depannya di posisi ini akan sangat menentukan dinamika keamanan nasional AS di bawah pemerintahan Trump.