Produsen Mobil Jepang Terancam Mundur dari Thailand, Mobil Listrik Cina Mendominasi

Sabtu 19-10-2024,06:14 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

PALTV.CO.ID - Dominasi mobil listrik dari Negeri Tirai Bambu di pasar Thailand tidak hanya mengubah lanskap industri otomotif.

Tetapi juga mengancam keberadaan produsen mobil konvensional Jepang yang telah lama berinvestasi di negara tersebut.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa beberapa produsen mobil besar asal Jepang seperti Honda, Subaru, dan Suzuki, berencana untuk menutup fasilitas produksi mereka di Thailand pada tahun 2025.

Langkah mundur ini tidak lepas dari gempuran mobil listrik asal Cina yang semakin mendominasi pasar otomotif Thailand.

BACA JUGA:Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tanam Pohon di Halaman Istana Kepresidenan Jakarta

BACA JUGA:Wow Wuling Binguo Mobil Listrik Handal Tempuh 333 KM

Menurut Presiden Asosiasi Produsen Suku Cadang Mobil Thailand, Sompol Tanadumrongsak, penurunan pesanan suku cadang mencapai 40 persen sepanjang tahun ini.

Akibat berkurangnya produksi mobil oleh produsen Jepang.

Ia juga menyebutkan bahwa industri suku cadang di Thailand sedang mengalami kontraksi serius, dan transisi ke kendaraan listrik menambah tekanan yang signifikan.

Sompol menambahkan bahwa hanya sekitar selusin dari 660 pembuat suku cadang di Thailand yang mampu memenuhi kebutuhan produsen mobil listrik asal Cina.

BACA JUGA:Mobil Jadi Rumah Kedua, Ide-ide Kreatif untuk Modifikasi Interior

BACA JUGA:Denmark Open 2024: 4 Wakil Indonesia ke Perempat Final

Kondisi ini terjadi karena sebagian besar produsen mobil listrik dari Cina lebih memilih mengimpor komponen dari negaranya sendiri, yang harganya lebih murah berkat subsidi besar-besaran dari pemerintah Cina.

Hal ini memperburuk situasi bagi produsen lokal, yang kini hanya beroperasi tiga hari dalam seminggu karena menurunnya permintaan. Beberapa dari mereka bahkan terpaksa gulung tikar.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Asia Nikkei, serbuan mobil listrik asal Cina di Thailand terjadi secara masif dalam dua tahun terakhir.

Kategori :