Proses syuting Tale of the Land dilakukan 90 persen di atas air, tepatnya di Kota Bangun, Kalimantan Timur, sebuah wilayah yang terkenal akan kekayaan alam dan budaya Kutai.
Selain Shenina Cinnamon, film ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor terkenal seperti Angga Yunanda, Arswendy Bening Nasution, Yusuf Mahardika, dan Bagus Ade Saputra.
Keikutsertaan film ini di Busan International Film Festival menjadi pencapaian penting, bukan hanya bagi film tersebut tetapi juga bagi perkembangan industri film Indonesia.
BACA JUGA:Mengungkap Teror di Balik The Deliverance, Film Horor Supernatural dari Kisah Nyata
BACA JUGA: Perpaduan Epik! Keanu Reeves dan Sonic, Kolaborasi Tak Terduga di Film Terbaru!
Salah satu tantangan menarik bagi Shenina adalah penggunaan bahasa Kutai dalam perannya.
"Bahasa Kutai memberikan kedalaman emosional pada karakter May dan memperkuat hubungannya dengan tanah kelahirannya," ungkap Shenina.
Selain itu, film ini juga mempertemukan kembali Shenina dengan Angga Yunanda, setelah sebelumnya mereka bekerja sama dalam film Di Bawah Umur (2020).
Sutradara Loeloe Hendra Komara juga menyampaikan rasa bangganya atas terpilihnya film ini di BIFF 2024. "Saya sangat bersyukur dan bangga. Ini adalah pencapaian besar untuk semua tim produksi dan para pemain," ujarnya.
BACA JUGA:Mengungkap Teror di Balik The Deliverance, Film Horor Supernatural dari Kisah Nyata
BACA JUGA:Lady Gaga Bersikeras Joker Folie à Deux Bukan Film Musikal Murni
Loeloe, yang sebelumnya dikenal melalui film pendek seperti Rumah Paku dan Onomastika, menandai Tale of the Land sebagai tonggak penting dalam karier penyutradaraannya.
Pemutaran perdana di BIFF 2024 ini menjadi langkah awal bagi Tale of the Land untuk meraih perhatian lebih luas di level internasional.
Meskipun belum ada jadwal resmi untuk penayangan di Indonesia, banyak yang sudah menantikan film ini tayang di bioskop Tanah Air.