Selain itu, mereka juga berharap pemerintah dapat terus memberikan dukungan melalui kebijakan yang mendukung hak-hak penyandang tunarungu dalam menggunakan bahasa isyarat.
"Kami tidak hanya berjuang untuk diri kami sendiri, tetapi juga untuk generasi tunarungu yang akan datang. Kami ingin mereka memiliki hak yang sama dan kesempatan yang setara dalam berbagai aspek kehidupan," ujar Desi menutup dialog dengan penuh harap.
Dialog interaktif di Halo Palembang ini memberikan wawasan yang berharga bagi pemirsa tentang pentingnya bahasa isyarat dalam mendukung inklusi sosial. Acara ini juga berhasil mengajak lebih banyak orang untuk memahami, belajar, dan mendukung hak-hak penyandang tunarungu, sejalan dengan semangat peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional 2024.