Dengan harga listrik per kWh di Indonesia saat ini sebesar Rp 1.444 yang dibulatkan menjadi Rp 1.500, maka 1,2 kWh listrik setara dengan Rp 1.700.
Di sisi lain, harga bensin bervariasi, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 21.000 per liter, tergantung pada jenis bahan bakarnya.
BACA JUGA:Interstellar Series Hadir di Honor of Kings: Hero Baru Mage dan Tank Siap Mengubah Permainan
BACA JUGA:Hyundai IONIQ 5: Inovasi Auto Flush Door Handles untuk Keamanan dan Aerodinamika Terbaik
Berdasarkan data tersebut, jelas terlihat bahwa biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar mobil konvensional jauh lebih tinggi daripada biaya pengisian daya mobil listrik.
biaya operasional masih menjadi topik utama yang dibahas oleh para calon pembeli.--ilustrasi pribadi
Pengisian daya mobil listrik juga dapat dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Biaya pengisian di SPKLU bervariasi tergantung pada penyedia layanan, tetapi rata-rata berkisar antara Rp 1.650 hingga Rp 2.475 per kWh.
Meski ada perbedaan biaya tergantung pada lokasi dan jenis SPKLU yang digunakan, angka ini masih lebih rendah daripada harga bahan bakar bensin.
BACA JUGA:Hyundai IONIQ 5: Inovasi Auto Flush Door Handles untuk Keamanan dan Aerodinamika Terbaik
BACA JUGA:Xiaomi OpenWear Stereo: Nikmati Musik Tanpa Batas, Hadir di Indonesia
Sebagai contoh, mobil listrik dengan kapasitas baterai sebesar 32 kWh, seperti Daihatsu Ayla EV, membutuhkan biaya sekitar Rp 78.297 untuk pengisian penuh jika harga per kWh adalah Rp 2.446.
Dengan pengisian baterai sebesar itu, mobil listrik dapat menempuh jarak sekitar 200 kilometer.
Sementara untuk mobil konvensional dengan mesin bensin, seperti Daihatsu Terios, diperlukan sekitar 19 liter bensin untuk menempuh jarak yang sama, yang jika dihitung dengan harga Pertalite seharga Rp 10.000 per liter, total biayanya menjadi Rp 190.000.
Dari perhitungan ini, terlihat bahwa penggunaan mobil listrik untuk jarak 200 kilometer lebih murah sekitar 59% dibandingkan mobil konvensional berbahan bakar bensin.
BACA JUGA:Telat Distribusi Makanan, PB PON Sumut Keluarkan Surat Peringatan ke Vendor Konsumsi