PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan beberapa pejabat tinggi lainnya pada Minggu lalu merupakan salah satu kecelakaan helikopter paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir.
Bagi banyak orang, insiden ini mengingatkan pada kematian tragis beberapa tokoh terkenal dalam kecelakaan helikopter sebelumnya.
Misalnya, kematian pensiunan bintang NBA Kobe Bryant bersama putrinya yang berusia 13 tahun dan tujuh orang lainnya dalam kecelakaan helikopter di California pada tahun 2020.
Ada juga pengusaha Thailand Vichai Srivaddhanaprabha, pemilik klub sepak bola Leicester City, yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada tahun 2018 bersama empat orang lainnya.
BACA JUGA:Temui Menkumham RI Yasonna H Laoly, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya Bahas Ini
Pada tahun sebelumnya, musisi country Troy Gentry juga meninggal dalam kecelakaan helikopter di New Jersey.
Penyelidikan kecelakaan yang melibatkan Bryant dan yang lainnya menyimpulkan bahwa pilot mengalami disorientasi saat terbang ke dalam awan tebal.
Pilot mengira helikopter sedang naik, padahal sebenarnya menurun menuju lereng bukit. Kesalahan pilot juga ditemukan sebagai penyebab kecelakaan yang menewaskan Gentry.
Sementara itu, kecelakaan yang melibatkan Vichai disebabkan oleh kegagalan mekanisme rotor belakang helikopter Leonardo AW169.
BACA JUGA:Sopir Dump Truck Muatan Tanah Lalai Tabrak Pos Polisi Keramasan, Bersedia Ganti Kerusakan
Sulit untuk menyimpulkan dengan pasti apa yang menyebabkan kecelakaan di Iran pada Minggu yang menewaskan Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, dan lainnya. Namun, beberapa faktor berikut mungkin berperan dalam insiden tragis tersebut.
Cuaca Buruk
Laporan awal menyebutkan bahwa helikopter tersebut terbang di "wilayah berkabut dan bergunung-gunung di barat laut negara itu," menurut The Associated Press.
BACA JUGA:Karir Hingga Gaji, dan Pengalaman Berbeda-Beda Antara Guru Honorer dan PNS
Cuaca buruk sering menjadi penyebab utama kecelakaan helikopter. Sebuah analisis yang dipresentasikan di forum American Institute of Aeronautics and Astronautics pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 28% dari semua kecelakaan helikopter fatal disebabkan oleh cuaca.