"Angin terlibat dalam sebagian besar insiden, tetapi lebih jarang menyebabkan kematian.
Kondisi jarak pandang yang buruk akibat kombinasi cahaya redup dan awan bertanggung jawab atas sebagian besar kecelakaan fatal yang terkait dengan cuaca," demikian sinopsis dari analisis tersebut.
Helikopter biasanya beroperasi pada ketinggian yang lebih rendah daripada pesawat bersayap tetap dan dapat lepas landas serta mendarat jauh dari bandara.
BACA JUGA: Difitnah Lakukan Pelecehan Seksual, Kadiskop UMKM Muba Laporkan Balik Tenaga Pendamping
Hal ini membuat pilot helikopter sering kali memiliki akses yang terbatas terhadap informasi cuaca karena masalah konektivitas atau kurangnya cakupan cuaca di area tersebut dan pada ketinggian tersebut.
Pada Februari, lima Marinir tewas ketika helikopter CH-53E Super Stallion - helikopter terbesar yang dioperasikan oleh militer AS - menabrak pegunungan di luar San Diego saat terjadi badai.
Helikopter Lebih Berbahaya daripada Pesawat Terbang
Meskipun sulit untuk membandingkan catatan keselamatan berbagai moda transportasi secara langsung, sebuah analisis oleh situs perjalanan The Points Guy pada tahun 2019 menunjukkan bahwa penerbangan pesawat terbang jauh lebih aman dibandingkan dengan "penerbangan helikopter yang tidak terjadwal."
BACA JUGA:Tips Memilih Helm Modular Terbaik, Keren Tips Keamanan Keselamatan Berkendara
Namun, penerbangan helikopter masih dinilai lebih aman daripada mengemudi atau mengendarai mobil atau SUV, atau bahkan penerbangan umum dengan pesawat pribadi.
Karena tingkat otomatisasi yang tinggi, sebagian besar pesawat terbang dapat memaafkan gangguan sesaat yang dialami pilot.
Sebaliknya, "helikopter membutuhkan banyak konsentrasi," kata John Goglia, mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, kepada PBS awal tahun ini. "Dan terkadang orang kehilangan fokus, yang bisa berakibat fatal."
Usia Helikopter
BACA JUGA:Resep Masakan Nusantara: Membuat Rendang yang Lezat dan Otentik
Helikopter yang jatuh di Iran adalah Bell 212, versi sipil bermesin ganda dari "Huey" UH-1 yang populer selama Perang Vietnam pada 1960-an dan 70-an.
Menurut Aviation Safety Network, yang mengelola basis data kecelakaan pesawat, Bell 212 dan pesawat sejenisnya telah mengalami sekitar 30 kecelakaan sejak 2017, delapan di antaranya menyebabkan korban jiwa.