Kurma merupakan salah satu makanan kesukaan Rasulullah SAW. Bukan hanya sebagai makanan, kurma juga banyak manfaatnya. Karena itulah kurma dijadikan sebagai bahan obat-obatan.
BACA JUGA:Ini Keutamaan Puasa Syawal dan Ini Pahala Manfaat Luar Biasa
kurma juga banyak manfaatnya. --Foto : Freepik.com
Kurma bahkan disebut dalam Al-Quran, salah satu ayat dalam kitab suci yang menyebut kurma adalah Surat Maryam ayat 23-25. Dua ayat tersebut mengisahkan tentang penderitaan dan kesakitan yang dialami Maryam saat akan melahirkan.
Ia bersandar pada pangkal pohon kurma. Kemudian Allah SWT, melalui malaikat Jibril, menyuruh Maryam untuk menggoyangkan pangkal kurma itu ke arahnya, sehingga buah kurma yang matang gugur, sebagai makanan dan obat untuk meredakan rasa sakit saat melahirkan.
2. Jahe
Jahe telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu untuk mengobati berbagai penyakit. Bahkan, jahe disebut sebagai salah satu tanaman rempah yang paling menyehatkan. Tumbuhan herbal ini juga disebut dalam Al-Qur'an dalam QS Al Insan ayat 17.
Artinya : "Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe." (Q.S Insan ayat 17).
BACA JUGA:Puasa Syawal: Fadhilah, Tanggal, dan Panduan Lengkapnya
sejak ribuan tahun yang lalu untuk mengobati berbagai penyakit--Foto : Freepik.com
Dalam Ayat tersebut diceritakan tentang gambaran surga. Allah SWT menyebut bahwa penghuni surga akan diberi minuman dengan campuran jahe.
Sementara itu, diera modern seperti sekarang jahe memiliki berbagai macam manfaat, termasuk membunuh bakteri, meredakan mual, mengobati batuk, menurunkan kadar gula darah, menurunkan kolesterol, dan mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Minyak Zaitun
Buah Zaitun atau minyak Zaitun disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur'an, menunjukkan pentingnya buah tersebut dalam sejarah Islam. Buah zaitun dipuji dalam beberapa surat Al-Qur'an, seperti surat An-Nur ayat 35.
Artinya: Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.