BACA JUGA:Yakitori, Sensasi Sate Ayam Jepang yang Lezat dan Mudah Dibuat
Bagaimana kisah kemunculan Ema --Foto : unsplash.com/@William Warby
3. Terdapat Ema di berbagai kuil?
Terdapat di kuil Shinto kotak kayu juga digantung di kuil-kuil di Jepang. Kayu itu adalah gambar dan teks. Nama Kayu persegi itu adalah Ema.
Ema berisi gambar binatang, doa dan harapan kepada dewa kuil. Menurut banyak cerita, pada zaman dahulu orang Jepang harus membunuh kuda untuk mendapat berkah dari dewa dan dewi Shinto.
Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang yang tidak mampu lagi membelinya, dan menggantinya dengan papan kayu yang melambangkan binatang, dan lahirlah Ema.
Ema bisa menunjukkan kuda dan hewan lainnya. Tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, domba, monyet, ayam jago dan anjing. Untuk mendapatkan Emma, Anda perlu membayar petugas polisi antara ¥500 dan ¥1.000 atau antara 64.000 dan 129.000 rupee. Kemudian tulis nama, keinginan dan doa Anda.
BACA JUGA:Menikmati Kuliner Halal di Negeri Sakura, 7 Restoran Halal yang Wajib Dikunjungi di Jepang
4. Sejarah Ema papan doa di Jepang
Pada zaman dahulu, masyarakat Jepang menyumbangkan kuda ke kuil setempat untuk mendoakan keberuntungan kepada dewa Shinto. Saat itu, persembahan kuda menjadi bagian penting di banyak kuil di Jepang.
Seiring berjalannya waktu, kuda menjadi kurang populer. Ketika budaya baru Jepang muncul, orang-orang mulai menggunakan ukiran kayu dan gambar kuda. Seiring berjalannya waktu, candi-candi direnovasi dengan gambar yang diukir pada balok kayu untuk menarik perhatian orang Jepang. Papan kayu ini didesain ringan dan ekonomis. Dari situlah Ema mulai menjadi terkenal. Di Jepang, setiap kuil memiliki dewa Shinto (kami).
Pengunjung menulis permintaan mereka. Gantung ema yang sudah jadi di tempat yang telah ditentukan. Jika kamu mengoleksi banyak Ema, Ema sudah sangat maju sekarang. Gambar Ema dan kartun sering dijual di luar kuil. Pengunjung dapat memilih Ema favoritnya dan mendoakannya.
BACA JUGA:Shibari, Seni Ikat Jepang yang Eksis Sejak Zaman Kuno Tetap Populer Sampai Sekarang
Sejarah Ema papan doa di Jepang --Foto : unsplash.com/@ lilin saraf