Tuk Panjang, dengan segala pesan kebersamaan dan toleransinya, menjadi simbol dari semangat persatuan dan keberagaman yang telah menjadi ciri khas bangsa ini.
Seiring matahari terbenam di ufuk barat, dan gemerlap lampu-lampu Imlek menyala di sepanjang jalan-jalan Pecinan, semangat Tuk Panjang terus berlanjut.
Di balik aroma harum masakan, di balik tawa dan riuh rendahnya percakapan, terdapat pesan yang lebih dalam - pesan tentang cinta, harmoni, dan persatuan. Dan di Semarang, pesan itu tidak hanya diucapkan, tetapi juga dirayakan dalam setiap hidangan yang disantap bersama.*