Kementerian Pembangunan Digital mengeluarkan pernyataan resmi: “Dalam waktu dekat, akses ke situs-situs di zona .ru akan dipulihkan. Terjadi masalah teknis yang memengaruhi zona .RU yang terkait dengan infrastruktur DNSSEC global.”
Teori konspirasi bermunculan di masyarakat, menghubungkan pemadaman listrik dengan serangan drone kamikaze, sementara lainnya berspekulasi tentang keterlibatan pemberontakan di wilayah penghasil minyak. Namun, Putin menegaskan bahwa ini bukan ulah pihak asing.
Kritik terhadap Putin semakin memuncak, terutama karena keputusannya untuk mengisolasi jaringan Rusia dari Barat. Banyak yang menilai langkah ini tidak hanya merugikan ekonomi, tetapi juga memperburuk kondisi keamanan siber di negara tersebut.
Pemadaman listrik menciptakan kekacauan dalam akses internet dan berdampak sosial-ekonomi yang signifikan. Toko-toko yang mengandalkan mesin kasir elektronik dari Bank Tabungan menghadapi antrian panjang, sementara konsumen frustasi dengan layanan terganggu.
Pertanyaan muncul tentang seberapa tahan infrastruktur digital Rusia menghadapi tantangan serius. Dalam era ketergantungan pada teknologi, pemadaman ini mempertanyakan stabilitas sistem teknologi informasi dan kebijakan isolasionis Putin.
Krisis Internet menjadi tantangan berat bagi Rusia menjelang pemilihan presiden. Putin menghadapi tekanan internal dan eksternal, sementara rakyat merasakan dampak langsung kekacauan ini.
Meskipun pemerintah berjanji memulihkan akses ke situs-situs .ru, pertanyaan tentang stabilitas dan keamanan siber Rusia tetap menjadi sorotan. Bagaimana pemadaman listrik ini memengaruhi persepsi masyarakat terhadap pemilihan presiden dan kebijakan Putin ke depan menjadi fokus utama dalam situasi yang semakin rumit ini.(*)