PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Miris!. Burj Al Babas Turki Sebuah kota dengan bangunan megah dan mewah ala negeri dongeng Disney malah terbengkalai dan berubah menjadi kota hantu terbesar di dunia.
Burj Al Babas nama kawasan perumahan mewah yang tersusun indah dan mewah kini tidak ada penghuni satupun. Bahkan, banyak orang takut ke kawasan ini karena banyak cerita mistis yang berseliweran.
Sebanyak 732 rumah berbentuk kastil kecil ini tersusun indah lengkap dengan fasilitas jalan, tapi terbengkalai. Melihat kawasan ini rasanya seperti melihat negeri indah yang dikutuk.
Berada di antara lebatnya hutan pinus, Burj Albabas dibangun dengan arsitek moderen. Potret Burj Al Babas, menyisakan sisi kelam. Ini menjadi bukti nyata kejayaan Turkey.
.BACA JUGA:Ini Keuntungan Beli Motor Bekas di Dealer Dibandingkan Beli Online
Kehadirannya menjadi simbol oleh ambisi yang hancur karena gejola perekonomian dan bangkrutnya sebuah perusahaan property raksasa di Turki.
Ini merupakan sisi kelam pembangunan kota indah yang berubah menjadi kota hantu. Burj Al Babas terletak di antara hutan pinus pedesaan Mudurnu di Barat Laut Turki.
Kota Hantu Terbesar di Dunia! Burj Al Babas Perumahan Mewah Ala Disney Tak Berpenghuni Di Turkey--instagram.com/@comedyislam
Burj Al babas Memiliki 732 bangunan layaknya kastil kastil yang ada di negeri dongeng, yang terinspirasi oleh Chateaux Pancis.
Jajaran hunian yang mewah dan megah. Setiap bangunan memiliki sumber air panas di bawah lantai dan Jacuzzi di setiap tingkatnya.
BACA JUGA:Review MacBook Pro 16 inci (M3 Max): Dirancang untuk Beban Kerja 2023
Fasilitas yang terinspirasi dari US Capitol yang melayani seluruh warga Burj Al Babas benar-benar seperti negeri dongeng.
Dikutip dari suar.id, kontruksi ini dimulai pada tahun 2014 dengan tenaga kerja lebih dari 2.500 orang yang berasal dari desa desa dekat Mudurnu. Awalnya perumahan ini laku dengan harga sekitar Rp 5 milyar sampai Rp 7 milyar per rumah.
Dilatarbelakangi oleh ambisi yang sangat besar dari Yerdelen bersaudara yang menjalankan perusahaan kontruksi Sarot Property Group.
Namun, di tengah jalan pembangunan terjadi gejolak ekonomi yang buruk di Turki. Dimana mata uang Turki Lyra terus merosot.