Selain jeruk siam, varietas lain seperti jeruk Slayer menambah keberagaman produk yang ditanam di kawasan ini.
3. Wisata Edukasi untuk Anak-anak
Wisata petik jeruk Kintamani bukan hanya rekreasi semata, melainkan juga merupakan obyek wisata edukasi bagi anak-anak.
Mengajak anak-anak untuk memahami proses penanaman, perawatan, dan pemanenan buah jeruk dapat menciptakan pengalaman belajar yang mendalam.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta Seputar Mengombinasikan Udang dan Es Jeruk dalam Makanan
Ramahnya para petani di perkebunan ini membuat suasana menjadi lebih akrab dan menyenangkan bagi keluarga yang berkunjung.
4. Sensasi Makan Jeruk Segar dari Pohon
Wisatawan dapat menikmati pengalaman unik dengan memetik jeruk langsung dari pohonnya. Beberapa pengelola perkebunan memungkinkan pengunjung untuk memilih dan memetik jeruk yang mereka inginkan.
Sensasi langsung mencicipi jeruk yang baru dipetik dari pohonnya menciptakan momen yang tak terlupakan dan jauh berbeda dari membeli di swalayan.
BACA JUGA:Benarkah Jeruk Memicu Asam Lambung?. Ini 7 Makanan Yang Menyebabkan Asam Lambung
Penting untuk memastikan kunjungan dilakukan selama musim panen, biasanya antara bulan Juli hingga September, untuk mendapatkan pengalaman ini.
5. Harga Tiket yang Ramah di Kantong
Berwisata di kebun jeruk Kintamani tidak memerlukan budget yang tinggi. Beberapa pengelola menerapkan sistem pembayaran berdasarkan berat jeruk yang dipetik, tanpa biaya tiket masuk.
Harga jeruk segar ini umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan harga di toko buah atau swalayan.
BACA JUGA:Ide Minuman segar dari Jeruk, Resep 'Orange Milky' Ala Sarongsarie
Terlebih lagi, saat musim panen, harga jeruk dapat merosot drastis, memberikan peluang untuk mendapatkan harga yang sangat terjangkau.