Tradisi Midang Morge Siwe Masyarakat Kayuagung, Ternyata Lahir dari Kisah Cinta Julia dan Bastari pada Abad 16

Minggu 19-11-2023,03:57 WIB
Reporter : Novan Wijaya
Editor : Devi Setiawan

BACA JUGA:Wakil Bupati Ogan Ilir Buka Festival Burai 2023, Seni Budaya Khas Ogan Ilir Tampil Meriah

Midang Bebuke adalah arak-arakan para muda mudi yang biasa dilaksanakan setiap tahun yakni di hari ke tiga dan keempat Hari Raya Idul Fitri.

Midang Bebuke juga disebut-sebut sebagai ajang memperkenalkan pakaian adat perkawinan dan pakaian tradisi dalam keseharian turun temurun suku dilingkungan masyarakat Kayuagung.

Di kala itu midang bebuke ini hanya diikuti oleh masyarakat dari 9 kelurahan (sembilan marga) makanya tradisi ini disebut bahasa lain yakni Midang Morge Siwe, yang artinya Midang Sembilan Kelurahan.

Yang terdiri dari Kelurahan Kayuagung Asli,Kelurahan Kutaraya,Kelurahan Kedaton, Kelurahan Jua-jua,Kelurahan Sidakersa,Kelurahan Mangunjaya,Kelurahan Paku dan Kelurahan Sukadana.

BACA JUGA:‘Kalau Jodoh Nggak ke Mana’, Benarkah Demikian? Ternyata Begini Menurut Islam Tentang Jodoh


Midang Morge Siwe Keluarahan Kayauagung Asli.--instagram.com/@pesonasriwijaya

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan dalam pengembangan di pemerintahan daerah Kabupaten OKI, kini Midang Morge siwe bertambah meriah karena dari 9 Kelurahan atau 9 Marga telah bertambah menjadi 12 Kelurahan, yang selalu antusias mengikuti tradisi kearifan budaya lokal ini dan tak lekang ditelan zaman.*

Kategori :