Maraknya Kasus Perundungan dan Kekerasan Terhadap Anak, Ini Tanggapan KPAD Musi Banyuasin

Maraknya Kasus Perundungan dan Kekerasan Terhadap Anak, Ini Tanggapan KPAD Musi Banyuasin

Kesadaran dan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat menjadi kunci dalam membentengi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan dan perundungan.--freepik.com/@pikisuperstar

MUSI BANYUASIN, PALTV.CO.ID - Kekhawatiran terhadap maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang semakin sering terjadi baru-baru ini, telah mendapatkan perhatian serius dari masyarakat.

Sejumlah insiden perundungan (bullying) yang berakhir pada tindakan kekerasan oleh sejumlah pelajar telah menimbulkan kecemasan, terutama bagi orang tua. Korban-korban kekerasan ini tidak hanya mengalami cedera fisik, tetapi juga trauma yang mendalam.

Hingga saat ini, kasus perundungan dan kekerasan terhadap anak terus terjadi. Bahkan salah satunya adalah kasus perundungan yang melibatkan lima orang siswa terhadap seorang teman sebaya, yang berakibat pada cedera fisik dan trauma yang serius bagi korban di Cilacap Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Musi Banyuasin (KPAD Muba) Soleman Noerdin MPdi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya kasus perundungan, terutama karena pelakunya sering kali masih di bawah umur.

BACA JUGA:Diduga Pasutri Terekam Kamera Pengawas Maling Sepeda Motor di Parkiran Rumah Makan Padang

Oleh karena itu, Soleman mendorong semua pihak termasuk pemerintah, sekolah, dan orang tua, untuk aktif dalam mengawasi perilaku anak-anak, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memberikan nilai-nilai budi pekerti luhur kepada anak-anak, sehingga menciptakan karakter anak yang saling menghargai dan menghormati antar sesama.

"Terkait maraknya kasus bullying di lingkungan pendidikan yang saat ini menjadi sorotan, kami dari KPAD Kabupaten Musi Banyuasin mengajak semua pihak, terutama pihak sekolah dan orang tua, untuk terus mengawasi dan mendampingi anak-anak kita, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun sosial," ungkap Soleman.

Soleman juga mengingatkan bahwa perilaku kekerasan seringkali dipengaruhi oleh tontonan di berbagai platform media sosial.

BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Bawaslu OKU Selatan Ajukan Dana Hibah Rp14 Miliar


Soleman Noerdin, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Musi Banyuasin.--Koleksi pribadi Soleman Noerdin

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami konten yang diakses oleh anak-anak mereka dan membatasi penggunaan ponsel cerdas (smartphone) mereka.

"Keterbatasan penggunaan HP anak-anak kita juga sangat penting. Karena melalui penggunaan HP-lah, anak-anak kita sering kali mengikuti tren yang ada dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari," tambah Soleman.

Kesadaran dan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat menjadi kunci dalam membentengi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan dan perundungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber