Sejarah Imperialisme Belanda Ke Lampung Mengincar Lada, Mendapatkan Perlawanan Rakyat Dipimpin Radin Intan II

Sejarah  Imperialisme Belanda Ke Lampung Mengincar Lada, Mendapatkan Perlawanan Rakyat Dipimpin Radin Intan II

Sejarah Imperialisme Belanda Ke Lampung Mengincar Lada, Mendapatkan Perlawanan Rakyat Dipimpin Radin Intan II--instagram.com/@petak.kebun.atap

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Lampung Bumi Ruwa Jurai, melambangkan kekayaan alam yang sangat banyak di Lampung. Sebagai salah satu pusat produksi lada, Lampung menunjukkan kekuatan dan kemandirian dalam menghadapi imperialisme Belanda

Lampung, sebuah daerah yang terkenal sebagai salah satu penghasil lada terbesar di Hindia Belanda pada zamannya, telah menjadi sumber daya yang sangat diinginkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Mereka telah berusaha keras untuk menguasai wilayah ini, tetapi perjuangan mereka ternyata tidaklah mudah. Sebab, rakyat Lampung dengan gigih dan tegas menentang upaya pendudukan imperialisme Belanda yang mencoba untuk merampas kemerdekaan mereka.

Perlawanan sengit rakyat Lampung terhadap imperialisme Belanda dipimpin oleh seorang tokoh berani, Radin Inten II, yang memiliki keturunan dari Sunan Gunung Jati.

BACA JUGA:Mendag Zulkifli Hasan: Permendag No. 31 Tahun 2023 berlaku, Pemerintah Berpihak pada UMKM dan Mengatur Impor

Perang Lampung, sebagai bentuk perlawanan terhadap imperialisme Belanda, berlangsung selama lima tahun yang penuh ketegangan.

Sejarah mencatat bahwa Lampung telah menjalin hubungan yang erat dengan Kesultanan Banten sejak zaman dahulu. Belanda mencoba untuk memanfaatkan ikatan ini dengan berusaha untuk membujuk Radin Intan II agar bekerja sama dengan mereka.

Namun, tawaran tersebut ditolak dengan tegas oleh Radin Intan II. Alih-alih berkolaborasi dengan pihak Belanda, Radin Intan II yang masih berusia 16 tahun pada saat itu, memilih untuk mengangkat senjata dan menghadapi hadirnya pasukan Belanda dengan gagah berani.

Perjuangan rakyat Lampung di bawah kepemimpinan Radin Intan II tidak hanya mencerminkan semangat kemandirian mereka, tetapi juga menunjukkan tekad mereka untuk mempertahankan hak dan kebebasan mereka dari imperialisme yang mendesak.

BACA JUGA:Siap-siap Siswa Pemegang KIP, Bansos PIP Kemdikbud 2023 Tetap Cair Hingga Akhir September

Keberanian mereka dalam menghadapi tantangan Belanda adalah cerminan dari semangat perjuangan yang menginspirasi banyak orang, dan sejarah perlawanan ini menjadi bagian penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia.

 Semangat perlawanan melawan imperialisme Belanda di Lampung semakin berkobar, dengan seluruh rakyat Lampung berdiri teguh di belakang pemimpin mereka, Radin Intan II.

Dukungan dari masyarakat Lampung tidak hanya datang dari dalam wilayah ini, tetapi juga dari tokoh perlawanan di Banten yang bernama Wakhia.

Wakhia, tokoh berani dari Banten, turut aktif dalam memimpin perlawanan terhadap pasukan Belanda di daerah Semaka dan Sekampung. Sementara itu, Radin Intan II memperkuat barisannya dengan membangun sebuah benteng baru yang dilengkapi dengan persenjataan yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: