Universitas Airlangga Menerapkan Pijat Tuina untuk Menurunkan Angka Stunting dan Meningkatkan Kesehatan Anak

Universitas Airlangga Menerapkan Pijat Tuina untuk Menurunkan Angka Stunting dan  Meningkatkan Kesehatan Anak

Universitas Airlangga Menerapkan Pijat Tuina untuk Menurunkan Angka Stunting dan Meningkatkan Kesehatan Anak--instagram.com/@dayahcare_gresik

PALEMBANG, PALTV.CO.ID -Pijat Tui Na adalah teknik pijat pada Balita yang mengalami kesulitan makan atau gangguan pada pencernaan. Cara pijat Tui Na Inilah yang dihidupkan kembali oleh  Universitas Airlangga (Unair) melalui Program Studi D4 Pengobat Tradisional (Battra) Fakultas Vokasi.

Di tengah perjuangan mengatasi masalah stunting di Indonesia, Universitas Airlangga berusaha memberikan kontribusi dengan menghidupkan kembali tradisi nenek moyang berupa pijat Tuina.

Dengan cara yang sederhana, pijat Tuina dilakukan untuk meningkatkan peredaran darah di sekitar limpa dan sistem pencernaan. Pijat ini diyakini dapat membantu memperbaiki masalah makan pada anak-anak yang mengalami stunting.

Pijat Tui Na merupakan teknik mengatasi permasalahan stunting yang tetap menjadi salah satu tantangan serius di Indonesia, yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. 

BACA JUGA:Massa Amuk Pencuri Ponsel Genggam Pemilik Warung Nasgor, Patroli Amankan Tersangka ke Polsek Plaju

Pijat Tuina adalah warisan leluhur yang dapat menjadi solusi dalam menangani stunting. Program ini diberi nama PIRO PENTING, singkatan dari "Pijat Zero Penurunan Stunting." 

Dengan cara yang sederhana, pijat Tuina dilakukan untuk meningkatkan peredaran darah di sekitar limpa dan sistem pencernaan. Pijat ini diyakini dapat membantu memperbaiki masalah makan pada anak-anak yang mengalami stunting.


Universitas Airlangga Menerapkan Pijat Tuina untuk Menurunkan Angka Stunting dan Meningkatkan Kesehatan Anak--instagram.com/@dayahcare_gresik

Salah satu pelaksana program ini adalah Satria Bagus Pambudi, seorang mahasiswa Program D4 Battra. Ia menjelaskan bahwa balita yang menunjukkan tanda-tanda stunting diberikan terapi pijat Tuina selama 12 minggu dengan tiga sesi setiap minggunya.

"Kami memfokuskan pada 12 balita yang terindikasi stunting di Tambak Wedi, Surabaya," kata Satria, seperti yang dilaporkan oleh Unair pada tanggal 24 September 2023.

BACA JUGA:Dilantik Jadi Kalaksa BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana Siapkan Langkah Utama dan Program Antisipasi Karhutla

Terapi pijat Tuina dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni hingga 30 September 2023, dengan tujuan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ketiga yang berfokus pada kesehatan yang baik dan kesejahteraan.

Selama proses terapi, masyarakat juga mendapatkan materi edukasi untuk meningkatkan pengetahuan mereka. Ini tidak hanya tentang terapi, tetapi juga termasuk inovasi dalam pemilihan nutrisi agar menu makanan anak-anak menjadi lebih bervariasi.

Satria menjelaskan, "Edukasi juga mencakup inovasi nutrisi untuk mengatasi stunting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber