Isu Rangka eSAF Keropos dan Mudah Patah, Kemenhub dan KNKT Kaji Rangka eSAF Honda dan Ini Hasilnya
Rangka eSAF atau enhanced Smart Architecture Frame pada sepeda motor matic atau sekutik yang diproduksi oleh Honda.--instagram.com/@motorrioblog
Tim peneliti juga menemukan bahwa rangka eSAF tidak memiliki daerah kritis atau potensi kelelahan dengan beban tegangan yang tinggi.
BACA JUGA:Beruang Madu Berusia 7 Tahun, Diserahkan Masyarakat ke BKSDA Sumsel melalui Polrestabes Palembang
"Hasil tegangan yang dihasilkan masih sangat jauh di bawah batas elastis (Yield Point) dari material di rangka tersebut," tambahnya.
Dalam konteks keluhan konsumen yang sempat menjadi viral beberapa waktu lalu, Direktorat Jenderal Hubungan Darat (Hubdat) dan KNKT juga telah melakukan penelitian terhadap rangka eSAF pada sepeda motor milik konsumen.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak tertutupi oleh lapisan coating.
Selain itu, lubang pembuangan bawah rangka juga memiliki potensi untuk tersumbat oleh kotoran, yang dapat menyebabkan kelembaban di sekitar rangka dan memicu korosi.
BACA JUGA:Sarimuda Ditetapkan Sebagai Tersangka Oleh KPK Dalam Kasus Dugaan Korupsi BUMD Sumsel 2019-2021
Menindaklanjuti temuan ini, Hendro mengungkapkan bahwa PT AHM saat ini sedang melakukan upaya optimalisasi untuk melindungi rangka dari potensi korosi secara menyeluruh. Ini adalah langkah penting dalam memastikan kendaraan bermotor yang lebih aman di masa depan.
"Dengan upaya ini, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena PT AHM sedang berupaya keras untuk memprioritaskan keselamatan kendaraan bermotor ke depannya," ujarnya.
Selanjutnya, sebagai bentuk tanggung jawab kepada konsumen, PT AHM telah membuka layanan pemeriksaan dan penanganan keluhan terkait rangka eSAF.
Layanan ini tersedia selama 24 jam melalui contact center Honda 1-500-989 yang dapat diakses dari seluruh Indonesia, atau konsumen juga dapat langsung datang ke bengkel AHASS terdekat.
BACA JUGA:Jadi Tersangka Korupsi PT SMS, Sarimuda Akhirnya Ditahan KPK
Sementara itu, penting untuk mencatat bahwa Indonesia berada dalam kategori laju korosi yang berat berdasarkan peta korosi dunia, yang dikembangkan sesuai dengan ISO 9223 tentang klasifikasi laju korosi carbon steel berdasarkan kondisi atmosfer lingkungan.
Hal ini menekankan perlunya regulasi lebih lanjut mengenai tata cara pemenuhan ketahanan korosi pada kendaraan roda dua atau lebih yang digunakan di Indonesia.
"Mengingat situasi ini, Direktorat Jenderal Hubungan Darat bersama KNKT juga menyadari pentingnya peningkatan edukasi terkait perawatan dan pemeliharaan kendaraan bermotor roda dua atau lebih," tutup Hendro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber