Kawin Lari Gubalan Daerah OKI Sumsel, Cara Anak Muda Memaksa Dapat Restu Orang Tua
Kawin Lari Gubalan Daerah OKI Sumsel, Cara Anak Muda Memaksa Dapat Restu Orang Tua--instagram.com/@law.go.id
BACA JUGA:Lokak Cuan, Google Survei Berhadiah Berikan Saldo DANA Gratis, Buktikan Sekarang!
Biasanya, sebelum hal terpaksa ini dilakukan, akan ada pembicaraan antara kedua belah pihak orangtua dengan tetua adat atau orang yang dipercaya menyelesaikan masalah kawin lari ini.
Jika menemui jalan buntu, pasangan ini akan dinikahkan meskipun tanpa mendapat restu. Tentu saja konsekuensinya, pasangan ini akan memiliki pernikahan tanpa restu.
Beberapa daerah lain di Indonesia juga punya tradisi kawin lari. Kawin lari, atau pernikahan tanpa persetujuan keluarga, adalah salah satu tradisi kontroversial yang masih hidup di berbagai daerah di Indonesia.
Meskipun tradisi ini sering kali menimbulkan konflik dan kontroversi, banyak yang memandangnya sebagai bagian penting dari keberagaman budaya Indonesia.
BACA JUGA:Mengejar Kemakmuran Tanpa Ribetkan tentang Riba: Panduan Berkelanjutan
Kawin Lari di Jawa: Nyatnyati, Kisah Cinta Tak Kenal Batas
Di Pulau Jawa, kawin lari sering dikenal dengan sebutan "nyatnyati." Tradisi ini sering kali muncul ketika dua orang yang berasal dari keluarga yang berbeda dan memiliki perbedaan budaya atau agama memilih untuk mengejar cinta mereka tanpa persetujuan keluarga.
Meskipun sering kali menimbulkan perdebatan dan konflik, nyatnyati juga dianggap sebagai tanda keberanian dalam mencari cinta sejati.
2. Bali: Elopement, Kebebasan dalam Pilihan Hidup
BACA JUGA:Cara Menaikkan Limit Awal EasyCash Pinjaman Online Hingga 50 Juta!
Di Pulau Dewata, kawin lari atau elopement adalah fenomena yang cukup umum. Banyak pasangan muda yang memilih untuk mengikuti tradisi ini ketika mereka merasa cinta mereka adalah jalan hidup yang benar.
Bali, dengan budaya yang sangat terbuka, telah melihat banyak pasangan yang bahagia setelah memutuskan untuk mengejar cinta tanpa harus terbebani oleh konvensi sosial.
Istilah lain di Bali untuk kawin lari yakni Ngerorod. Dimana tradisi ini sudah ada sejak zaman dulu yang mengindikasi bahw ngerorod masih dihargai dalam prefektif agama Hindu.
Papua: Kawin Lari dalam Perspektif Suku Asli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber