Alternatif Investasi dan Pendaan : Bagaimana mekanisme pendanaan Peer-to-peer(P2P) Masih amankah

Alternatif Investasi dan Pendaan :  Bagaimana mekanisme pendanaan Peer-to-peer(P2P) Masih amankah

Alternatif Investasi dan Pendaan : Bagaimana mekanisme pendanaan Peer-to-peer(P2P) Masih amankah-- Pixabay / Rilsonav

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Industri peer-to-peer (P2P) lending telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menjadi salah satu alternatif investasi yang populer.

P2P lending menghubungkan peminjam dengan investor melalui platform online, memungkinkan investor untuk mendanai pinjaman dan mendapatkan imbal hasil dari bunga yang dibayarkan oleh peminjam.

Meskipun P2P lending menawarkan peluang investasi yang menarik dan diawasi OJK, ada pertanyaan apakah pendanaan P2P cocok untuk jangka panjang dan amankah.

I. Bagaimana P2P Lending Bekerja

BACA JUGA:Eksplorasi Luar Angkasa di Era Baru: Teknologi yang Akan Membawa Manusia ke Mars

Sebelum membahas keamanan investasi P2P untuk jangka panjang, mari kita pahami cara kerjanya. Dalam P2P lending, investor memilih pinjaman yang ingin mereka danai melalui platform online.

Setiap pinjaman memiliki tingkat risiko yang berbeda tergantung pada profil peminjamnya. Investor kemudian mendapatkan pembayaran bunga dan pokok kembali selama jangka waktu pinjaman.

II. Potensi Keuntungan P2P Lending

Salah satu daya tarik utama P2P lending adalah potensi keuntungannya. Bunga yang dibayarkan oleh peminjam sering kali lebih tinggi daripada tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh produk investasi tradisional seperti tabungan atau deposito.

BACA JUGA:Kasus e-Warung Dinsos Kota Prabumulih Pernah Diingatkan Inspektorat Prabumulih

Ini dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih besar bagi investor, terutama jika mereka bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi dengan mendanai pinjaman yang lebih berisiko.

III. Risiko Investasi P2P Lending

Namun, investasi P2P memiliki resiko. Beberapa risiko utama meliputi:

1. Risiko Kredit: Ada kemungkinan bahwa peminjam gagal membayar pinjaman mereka, yang dapat mengakibatkan kerugian bagi investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber