Nilai Tukar Rupiah Menguat Namun Dolar AS Tetap Tinggi

Nilai Tukar Rupiah Menguat Namun Dolar AS Tetap Tinggi

Nilai Tukar Rupiah Menguat Namun Dolar AS Tetap Tinggi--Gambar : freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Nilai tukar rupiah memiliki potensi untuk melemah dalam perdagangan hari ini Jumat (8/9/2023), seiring dengan penguatan dolar AS yang disebabkan oleh kemungkinan kenaikan suku bunga oleh The Fed di masa mendatang.

Pada Jumat (8/9/2023), mata uang rupiah mengalami fluktuasi, tetapi pada akhirnya ditutup lebih rendah dalam kisaran Rp15.310 hingga Rp15.380 per dolar AS.

Rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,22 persen atau 33 poin, mencapai posisi Rp15.328 terhadap dolar AS pada Kamis (7/9/2023).

Sementara itu, indeks dolar menguat sebesar 0,11 persen, mencapai posisi 104.932. Beberapa mata uang Asia lainnya juga mengalami pergerakan yang beragam terhadap dolar AS.

BACA JUGA:Ide Usaha yang Hasilkan Cuan, Milenial Sebaiknya Tahu!

Yen Jepang menguat sebesar 0,12 persen, dolar Hong Kong menguat sebesar 0,05 persen, dan peso Filipina menguat sebesar 0,29 persen.

Di sisi lain, mata uang yang melemah bersamaan dengan rupiah meliputi bath Thailand yang turun sebesar 0,24 persen, ringgit Malaysia yang melemah sebesar 0,09 persen, yuan China yang melemah sebesar 0,12 persen.

Rupee India yang melemah sebesar 0,06 persen, won Korea yang melemah sebesar 0,33 persen, dan dolar Taiwan yang jatuh sebesar 0,19 persen.

data ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan sektor jasa AS pada bulan Agustus lebih besar dari perkiraan awal.

BACA JUGA:Tes DNA: Menelusuri Jejak Keturunan dengan Metode Canggih!

Data ini dapat memicu kebijakan ketat dari The Fed dalam jangka pendek, yang berpotensi meningkatkan suku bunga.

Bank Indonesia memprediksi, pada  akhir Agustus 2023 cadangan devisa Indonesia mencapai US$137,1 miliar, mengalami penurunan kecil dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2023 sebesar US$137,7 miliar.

Penurunan cadangan devisa ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah mengingat tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.

BI menilai bahwa cadangan devisa ini dapat menjaga ketahanan sektor eksternal dan stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sumber:bi.go.id