Pemerintah Yakin Dolar AS Bisa Kembali ke Rp 15.000, Ini Penjelasannya

Pemerintah Yakin Dolar AS Bisa Kembali ke Rp 15.000, Ini Penjelasannya

Pemerintah Yakin Dolar AS Bisa Kembali ke Rp 15.000, Ini Penjelasannya--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Badan Anggaran (Banggar) DPR dan Pemerintah telah mencapai kesepakatan mengenai beberapa asumsi makro yang akan digunakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Salah satu titik kesepakatan yang mencuat adalah rentang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang diproyeksikan antara Rp 15.300 hingga Rp 15.800. Namun, saat ini dolar AS sudah mencapai angka di atas Rp 16.000, mengapa demikian?

Menjawab pertanyaan ini, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu menyatakan bahwa terdapat berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan.

Salah satunya adalah kondisi perekonomian global, dengan indikasi bahwa The Fed (Bank Sentral AS) kemungkinan akan menurunkan suku bunga pada September 2024, serta kuartal pertama tahun 2025.

BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ucok Abdulrauf Damenta Ajak Masyarakat Makmurkan Masjid Melalui Safari Jumat

Menurut Febrio Nathan Kacaribu, ada kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga, paling tidak sekali pada bulan September.

Menurutnya, berdasarkan konsensus pasar dan data terbaru yang menunjukkan konsistensi dalam arah tersebut. Menurut Feberio, Banggar juga mempertimbangkan potensi pemotongan suku bunga The Fed di tahun 2025.

Febrio juga menyoroti bahwa pihaknya mengantisipasi dinamika pasar global, dengan menjaga kredibilitas kebijakan fiskal pemerintah.

Dia mengakui bahwa tekanan dari dolar AS sedang mempengaruhi nilai tukar rupiah saat ini. Namun demikian, pemerintah tidak hanya mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia dalam jangka menengah, tetapi juga jangka panjang.

BACA JUGA:Identitas Mayat Mr X di Sungai Musi Terungkap, Pergi Sejak 12 Hari Lalu dan Ditemukan Tanda Kekerasan

Oleh karena itu, berbagai pertimbangan ini mendasari pemerintah untuk mengusulkan rentang nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2025 yang lebih rendah, yaitu antara Rp 15.300 hingga Rp 15.800.

Febrio menegaskan bahwa pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Sebelumnya, rupiah sempat mencapai level tertinggi Rp 16.400 terhadap dolar AS. Data RTI pada Kamis menunjukkan bahwa dolar AS berada di kisaran antara Rp 16.425 dan Rp 16.349.

Rupiah Berpotensi Menguat Lawan Dolar AS, Ini Faktor Pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber