Tidak Banyak yang Tahu, Ternyata ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Seseorang Memiliki Fobia

Tidak Banyak yang Tahu, Ternyata ini Penjelasan Ilmiah Mengapa Seseorang Memiliki Fobia

Fobia pada manusia ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah--pixabay- anemone-kellepics

PALEMBANG, PALTV.CO.ID, Pernah melihat seseorang fobia berlebihan ? dan bahkan memiliki fobia terhadap sesuatu yang tidak wajar. Orang yang memiliki fobia sering kali merasa ketakutan yang berlebihan akan suatu objek atau peristiwa.

Bahkan, ketakutan tersebut dianggap tidak realistis. Ada orang yang fobia terhadap ketinggian, air, hewan tertentu, bahkan ruang gelap, dan masih banyak lagi.

Beberapa orang bisa langsung merasa cemas dan ketakutan hanya dengan mendengar pembicaraan tentang objek yang ditakutinya. Lantas, apa yang menyebabkan seseorang memiliki fobia? Dan dari mana asal perasaan takut yang berlebihan tersebut?

Fobia adalah gangguan kecemasan yang ditandai oleh perasaan takut yang intens terhadap objek, situasi, atau hal tertentu. Sekarang, mari mengulas latar belakang munculnya fobia pada manusia.

BACA JUGA:Misteri Horor Kampung Vietnam di Batam: Cerita Kampung Kosong Di Tinggal Pengungsi Vietnam

Orang yang menderita fobia mengalami reaksi kecemasan yang berlebihan dan kadang-kadang tidak rasional terhadap hal yang menjadi pemicu fobia mereka.

Meskipun penyebab pasti dari fobia belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa teori dan faktor yang dapat menjelaskan mengapa seseorang dapat mengembangkan fobia. Kali ini kita akan membahas secara ilmiah mengapa seseorang memiliki fobia.

1. Pengalaman Traumatik:

Pengalaman traumatik atau peristiwa traumatis dalam hidup seseorang dapat menjadi pemicu seseorang memiliki fobia.

BACA JUGA:Pisah Sambut Pangdam II Sriwijaya dari Mayjen TNI Hilham Hadi kepada Mayjen TNI Yanuar Adil

Misalnya, seseorang yang pernah mengalami serangan atau ancaman serius yang melibatkan objek atau situasi tertentu dapat mengembangkan fobia terhadap hal tersebut sebagai respons alami terhadap usaha melindungi diri dari potensi bahaya.

 2. Pembelajaran dan Asosiasi Negatif:

Fobia juga dapat berkembang melalui proses pembelajaran dan asosiasi negatif. Jika seseorang mengalami kejadian yang menyakitkan atau menakutkan saat berada di dekat objek atau situasi tertentu.

Maka mereka dapat membentuk asosiasi negatif antara perasaan takut dan objek/situasi tersebut. Hal ini dapat memicu reaksi fobia setiap kali mereka berhadapan dengan objek atau situasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber