Cerita Mistis di Indonesia: Jalur Pasar Setan Candi Ceto di Gunung Lawu

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Cerita ini berpusat pada Nando, seorang pemberani pecinta pendakian gunung, yang dengan berani menjelajahi Gunung Lawu sendirian. Lokasi ini, terletak di perbatasan Ngawi dan Magetan, terkenal akan keindahan pemandangannya yang menarik bagi para pendaki, termasuk Nando.

Terutama, Gunung Lawu menawarkan pandangan dua provinsi sekaligus dari puncaknya, yang menjadikannya tujuan populer bagi pendaki dari seluruh penjuru. Namun, di balik pesona tersebut, tersembunyi kisah misteri yang dikenal sebagai Jalur Candi Ceto.

Jalur ini, menurut cerita yang beredar, memiliki aura horor dan dianggap tempat berkumpul bagi makhluk halus atau bahkan dikenal sebagai pasar setan Gunung Lawu.

Saat Nando memutuskan untuk mendaki Gunung Lawu, ia sempat merasa ragu karena mendengar kisah-kisah mistis mengenai jalur ini.

Namun, tekadnya kuat, dan setelah mempersiapkan peralatan serta logistik yang diperlukan, Nando berangkat menuju gunung pada sore hari.

BACA JUGA:Cerita Mistis di Indonesia: Tiga Gunung Angker di Kabupaten Purwakarta

Setelah tiba di Gunung Lawu, Nando memulai pendakian malam dengan mengandalkan peralatan dan kemampuan dirinya sendiri. Pada tengah perjalanan, ia beristirahat di bawah pohon.

Namun, ketika sedang duduk bersandar di situ, Nando melihat sosok misterius dari kejauhan di kegelapan malam. Tanpa ragu, ia mendekat dan bertemu dengan seorang pria yang tampak bijak dan berpakaian tradisional Jawa dengan bendo coklat. Orang ini memperkenalkan diri sebagai Tejo.

Percakapan antara Nando dan Tejo mengalir dengan lancar, dan Nando menerima tawaran Tejo untuk membantu mengarahkan jalur pendakian.

Namun, tawaran ini memiliki syarat, yaitu Nando tidak boleh merespons panggilan apapun yang terdengar jika melewati Jalur Candi Ceto. Tejo memberi saran untuk melempar uang sebagai gantinya. Meskipun merasa ragu, Nando setuju.

BACA JUGA:5 Tanggal Lahir Wanita Pembawa Rezeki, Pantes Jadi Incaran Pria

Saat mengikuti Tejo, Nando mulai mendengar suara-suara samar yang menyerupai kerumunan orang. Ketika semakin mendekat, keramaian itu terdengar semakin jelas, meskipun Nando tidak melihat makhluk apapun.

Sesuai dengan syarat, Nando melempar uang koin tanpa melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam keramaian tersebut. Secara tiba-tiba, keramaian itu hilang.

Tejo menghentikan bantuan setelah melewati Jalur Candi Ceto, dan begitu saja menghilang tanpa jejak. Nando melanjutkan pendakian menuju puncak dan akhirnya tiba dengan selamat.

Sumber: berbagai sumber