Tenggelam dalam Misteri, Sumur Jiwo 1977 Ketika Horor Bertemu Komedi dan Thriller

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Dunia perfilman Indonesia semakin dinamis dengan hadirnya film horor terbaru berjudul Sumur Jiwo 1977. Film ini, yang baru saja menyelesaikan proses produksinya, digarap oleh PT. Black White Pictures dan disutradarai oleh Egi Fedly. 

Menjanjikan sesuatu yang berbeda dari film horor pada umumnya, Sumur Jiwo 1977 menawarkan kombinasi unik dari horor, komedi, dan thriller yang membuatnya menarik untuk dinantikan.

Fadli Fuad, produser film ini, menekankan bahwa Sumur Jiwo 1977 bukanlah film horor konvensional. "Film ini kami harap sangat unik," kata Fadli.

"Lebih fresh berbalut komedi, thriller, dan penuh dengan plot twist yang membuat jalan cerita tidak mudah ditebak." Dengan sentuhan berbeda ini, film tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman baru dan segar bagi para penonton.

BACA JUGA:Unveiling The Ferrari F12's Deep Sound Revolution

Daya tarik utama Sumur Jiwo 1977 adalah deretan bintang ternama yang terlibat dalam film ini. Para aktor dan aktris peraih piala Citra seperti Mathias Muchus, Eddie Karsito, Yatti Surachman, Djenar Maesa Ayu, dan Jajang C Noer ikut ambil bagian.

Kehadiran mereka bukan hanya sebagai pemain tetapi juga sebagai mentor yang memberikan saran dan masukan berharga.

"Satu kehormatan film ini didukung para senior. Tidak hanya sebagai pemain, tapi juga saran dan masukan dari para aktor expert di bidangnya," ungkap Fadli.

Selain para aktor dan aktris senior, film ini juga diramaikan oleh beberapa komedian terkenal seperti Opie Kumis, Fico Fachriza, dan Anyun Cadel. Kehadiran mereka diharapkan mampu menambah elemen humor yang membuat film ini semakin menarik.

BACA JUGA:Buntut Dugaan Kasus Pelecehan Oleh Oknum Kadis, Pj Bupati Muba Akan Segera Rapat di Dinas Koperasi

Gabungan antara horor yang menegangkan dan komedi yang mengocok perut ini menjanjikan pengalaman menonton yang berbeda dan menyenangkan.

Sumur Jiwo 1977 menceritakan kisah tiga sahabat, Ardi, Ferry, dan Rafa, yang tengah berjuang untuk menyelesaikan konsep film di bawah tekanan deadline. Dalam usaha mencari inspirasi, mereka memutuskan untuk mengunjungi seorang dukun sakti bernama Mbah Upit.

Dukun tersebut memberikan mereka sebuah buku berisi mantra kuno yang diklaim bisa membuat mereka melihat makhluk halus. Namun, alih-alih menemukan solusi untuk film mereka, ketiganya malah terseret ke dalam tragedi pembunuhan misterius yang terjadi di Desa Sumur Jiwo pada tahun 1977.

Egi Fedly, sang sutradara, menyatakan bahwa film ini merupakan gabungan dari berbagai genre seperti drama, horor, dan komedi yang ia sebut sebagai drahorkom. "Kami mengangkat aliran drama, horor, serta komedi alias drahorkom, pokoknya horor dengan fantasi menyenangkan," kata Egi. Penggabungan ini diharapkan mampu memberikan sensasi menonton yang tidak hanya menegangkan tetapi juga menghibur

Sumber: berbagai sumber